• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Tapal Kuda

Sejumlah Tokoh Hadiri Harlah Pesantren Salafiyah Sukorejo dan 1 Abad NU

Sejumlah Tokoh Hadiri Harlah Pesantren Salafiyah Sukorejo dan 1 Abad NU
Sejumlah kiai menghadiri peringatan 1 abad NU dan harlah Pesantren Salafiyah Sukorejo, Sitobondo. (Foto: NOJ/ Muhammad Robet Asraria Soma)
Sejumlah kiai menghadiri peringatan 1 abad NU dan harlah Pesantren Salafiyah Sukorejo, Sitobondo. (Foto: NOJ/ Muhammad Robet Asraria Soma)

Situbondo, NU Online Jatim

Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Situbondo menyelenggarakan peringatan hari lahir 1 abad NU. Kegiatan sekaligus dikemas dengan haflatul imtihan dan hari ulang tahun Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyyah Sukorejo ke-109 pada Ahad, (12/03/2023). Kegiatan dipusatkan di pesantren setempat sejak siang hingga dini hari dengan hadirnya sejumlah tokoh.


Tercatat turut hadir para dzuriyah muassis NU seperti KH Makki Nashir selaku keluarga Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan, KHR Ach Azaim Ibrahimy yang meruoakan dzurriyah KHR As'ad Syamsul Arifin. Tampak pula KH Fahmi Hadziq dari keluarga KH M Hasyim Asy'ari, Jombang, KH Sholahuddin Azmi dari keluarga KH Ridwan. Tidak ketinggalan Abdullah dan KH Mas Kholil Nawawi dari dzurriyah KH Nawawi bin Nur Khotib Sidogiri, Pasuruan.


Sebagai penceramah pada kegiatan yang menghadirkan ribuan jamaah tersebut adalah Katib Aam Pengrus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Asrori. ​​​​​​​


Bagi Kiai Said Asrori, Pesantren Salafiyah Sukorejo merupoakan pesantren kuno. Dan yang penting adakah bahwa pondok pesantren ini telah ada sejak sebelum Indonesia merdeka serta memberikan banyak kontribusi terhadap negara Indonesia.


"Kalau kita menilik sejarah, dulu Indonesia disebut dengan wilayah Nusantara. Kalau kita ingin melihat sejarah, maka pondok pesantren tidak akan pernah bisa lepas dengan Nusantara,” katanya. ​​​​​​​


Yang membanggakan, banyak pesantren selalu memberikan sumbangsih kepada Indonesia, serta tidak akan lepas dari eksistensi pondok pesantren itu sendiri.


"Salah satu keistimewaan pondok pesantren adalah menjadi benteng Aswaja dan NU, karena NU lahir dari pesantren,” katanya.​​​​​​​


Dijelaskan Kiai Said, bahwa NU dilahirkan oleh para pengasuh pesantren pada 16 Rajab 1333 H bertepatan pada 31 Januari 1926. Dengan demikian, hal tersebut telah mencapai 1 abad lalu.


Pada kesempatan tersebut, Kiai Said dan KH Ramadhon Khatib, Katib Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur juga mengucapkan selamat kepada Pesantren Salafiyah Syafi'iyyah Sukorejo karena telah berusia 109 tahun.

 

Penulis: Muhammad Robet Asraria Soma


Editor:

Tapal Kuda Terbaru