• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Malang Raya

Ansor di Malang dan Batu Usulkan KH Iskandar Sulaiman Jadi Nama Jalan

Ansor di Malang dan Batu Usulkan KH Iskandar Sulaiman Jadi Nama Jalan
Rakor pengusulan nama Letkol KH Iskandar Sulaiman sebagai nama jalan penghubung brak Desa Tawangargo di Kabupaten Malang hingga Sekarputih Desa Pendem di Kota Batu. (NOJ/Istimewa)
Rakor pengusulan nama Letkol KH Iskandar Sulaiman sebagai nama jalan penghubung brak Desa Tawangargo di Kabupaten Malang hingga Sekarputih Desa Pendem di Kota Batu. (NOJ/Istimewa)

Malang, NU Online Jatim

Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Karangploso, Kabupaten Malang bersama Ansor Junrejo Kota Batu akan mengusulkan Letkol KH Iskandar Sulaiman sebagai nama jalan penghubung. Yakni untuk kawasan brak Desa Tawangargo di Kabupaten Malang hingga Sekarputih Desa Pendem di Kota Batu.


Ketua PAC GP Ansor Karangploso, Abdul Wahab menyampaikan bahwa jasa dan pengorbanan Letkol KH Iskandar Sulaiman baik sebelum hingga usai kemerdekaan dinilai layak untuk mendapatkan penghargaan.


“Salah satu bentuk penghargaannya yakni mengabadikan nama kiai asli kelahiran Sekarputih tersebut sebagai nama jalan,” kata Abdul Wahab saat di konfirmasi, Jumat (13/10/2023).


Dirinya menjelaskan dalam proposal usulan yang dibuat bahwa kiprah perjuangan Letkol KH Iskandar Sulaiman meliputi berbagai bidang. Di antaranya keagamaan, militer dan perjuangan fisik, serta pendidikan.


“Dalam bidang keagamaan, Letkol KH Iskandar Sulaiman merupakan santri Pondok Pesantren Tebuireng Jombang yang merupakjan santri langsung dari pendiri jamiyyah NU, Hadratusyaikh KH M Hasyim Asy’ari,” katanya.


Demikian pula jejak kiprah perjuangannya dalam bidang keagamaan bisa dilihat dari berbagai hal. Seperti mendirikan masjid di Dusun Sekarputih pada kisaran tahun 1930 sebagai pusat dakwah di wilayah Karangploso, Dau dan Junrejo pada saat itu. Berikutnya, menjadi Konsul NU Jawa Timur sejak 1934. Juga sebagai salah satu tuan rumah perhelatan Muktamar NU dan Kongres ANO Tahun 1937.


“Juga sebagai Anggota DPR GR mewakili ulama Jawa Timur sejak Tahun 1959 sampai beliau wafat tahun 1963,” terangnya.


Dalam bidang militer dan perjuangan fisik, lanjut Wahab, Letkol KH Iskandar Sulaiman telah mengukir sejarah mengikuti pendidikan Peta tahun 194. Sebagai instruktur Peta dan Laskar Hizbulloh dan Sabilillah Malang, Daidanco Peta (Komandan Devisi Tentara Pembela Tanah Air) Malang-Gondanglegi. Juga sebagai Kepala Staf Divisi VII/Suropati Tentara Nasional Indonesia di awal pembentukannya.


Termasuk terlibat dalam berbagai operasi militer sejak masa merebut kemerdekaan sampai saat mempertahankan kemerdekaan. Baik saat terjadi Agresi Belanda I dan II maupun dalam penumpasan pemberontakan PKI Madiun Tahun 1948, serta menjadi, imam tentara angkatan darat.


Yang juga layak dicatat adalah dalam bidang pendidikan karena pernah mendirikan Madrasah Muallimin sejak tahun 1930.


“Keberadaannya sangat penting pada mengingat Indonesia masih dalam kekuasaan kolonial. Darinya masyarakat pribumi dapat mengenyam pendidikan dan lahir kesadaran berbangsa sekaligus kesadaran berjuang untuk merebut kemerdekaan,” urainya.


Abdul Wahab menjelaskan telah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak untuk pengusulan nama Letkol KH Iskandar Sulaiman sebagai nama jalan penghubung brak Desa Tawangargo di Kabupaten Malang hingga Sekarputih Desa Pendem di Kota Batu.


Yang selanjutnya dilakukan akan melampirkan dalam surat usulan secara resmi tidak hanya dukungan personil dari tokoh masyarakat dan warga sekitar.


“Langkah kami juga didukung penuh oleh Sekolah Tinggi Agama Islam NU Malang, Kepala Pelaksana Sejarah TNI AD serta MWCNU Karangploso dan Junrejo,” pungkasnya.


Editor:

Malang Raya Terbaru