• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Malang Raya

Kunjungi Anak Korban Tragedi Kanjuruhan, Kak Seto Beberkan Kondisinya

Kunjungi Anak Korban Tragedi Kanjuruhan, Kak Seto Beberkan Kondisinya
Ketua LPAI, Seto Mulyadi saat melakukan kunjungan ke RSSA Malang, Senin (10/10/2022). (Foto: Istimewa).
Ketua LPAI, Seto Mulyadi saat melakukan kunjungan ke RSSA Malang, Senin (10/10/2022). (Foto: Istimewa).

Malang, NU Online Jatim 

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto mengunjungi korban tragedi Stadion Kanjuruhan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Senin (10/10/2022). Dalam kunjungannya, Kak Seto disambut oleh Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSSA Malang, dr Syaifullah Asmiragani. 


Kak Seto menyampaikan, kunjungannya itu guna melihat kondisi terkini dari anak-anak yang menjadi korban tragedi Kanjuruhan.


"Jadi, kami bersama dengan LPAI Provinsi Jatim dan LPAI Kota Malang, datang ke sini untuk melihat kondisi anak-anak yang menjadi korban Kanjuruhan. Kami juga berikan apresiasi yang sangat tinggi, baik terhadap Pemprov Jatim maupun Pemkot Malang atas penanganan yang sangat cepat baik dalam pengobatan maupun perawatannya," kata Kak Seto kepada awak media.


Usai menjenguk empat anak pasien yang menjadi korban tragedi Kanjuruhan di ruang ICU dan HCU RSSA Malang, Kak Seto menyampaikan bahwa empat anak tersebut masih menjalani perawatan di RSSA, kondisi psikis dan traumanya telah berangsur pulih.


"Kami tadi memonitoring, beberapa ada yang masih diinfus dan belum banyak bergerak. Tetapi senyumnya sudah mulai mengembang dan ini bentuk penanganan yang sangat profesional dari para petugas kesehatan di sini (RSSA Malang,red)," tambahnya.


Kak Seto juga menjelaskan bahwa kondisi psikologis anak-anak korban tragedi Kanjuruhan sangat penting dan perlu diperhatikan secara serius. Karena, dampak dari tragedi itu sangat membekas dan menimbulkan trauma yang mendalam bagi anak.


"Salah satunya, tadi ada anak yang cita-citanya mau jadi pemain bola, namun ternyata tiba-tiba si anak tidak lagi berminat dengan cita-citanya itu. Jadi, mungkin ini ada suatu pengalaman-pengalaman negatif, bukan pada sepak bolanya tetapi pada peristiwanya saat ini. Kita sebagai orang dewasa bisa membayangkan, bagaimana dahsyatnya dan situasi kepanikan saat malam hari dan lain sebagainya. Sehingga, kondisi psikologis anak perlu dipulihkan agar mereka bisa sehat dan aktif kembali," terangnya.


Kak Seto juga menyampaikan bahwa diperlukannya dukungan keluarga dalam penyembuhan psikologis anak korban tragedi Kanjuruhan.


"Dukungan dari keluarga untuk memberikan perhatian. Selain itu, jangan sampai ada tekanan maupun kata atau kalimat yang menyudutkan sang anak. Tetapi, semuanya harus dibesarkan hatinya," tandasnya.


Sebagai informasi, berdasarkan data Dinas Kesehatan Pemprov Jawa Timur, update jumlah korban Kanjuruhan diantaranya total 714 korban terdiri dari 131 korban tewas dan 583 orang luka-luka. Sebanyak 33 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit.


Editor:

Malang Raya Terbaru