• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Matraman

Bangkit saat Pandemi, Dari MC Kini Buka Toko Kelontong

Bangkit saat Pandemi, Dari MC Kini Buka Toko Kelontong
Moh Amirudin di toko kelontong miliknya. (Foto: NOJ/ Hafidz Yusuf).
Moh Amirudin di toko kelontong miliknya. (Foto: NOJ/ Hafidz Yusuf).

Nganjuk, NU Online Jatim

Pelonggaran aktivitas masyarakat di masa Pandemi Covid-19 ini belum berdampak signifikan bagi pekerja seni. Hal itu dirasakan oleh Moh Amirudin. Pria asal Desa Blitaran, Kecamatan Sukomoro, Nganjuk yang sehari-harinya berprofesi sebagai Master of Ceremony (MC) event kini memilih membuka toko kelontong untuk memenuhi menjaga stabilitas ekonomi keluarganya.

 

Pria berusia 30 tahun ini melakoni pekerjaan MC sejak tahun 2019 dan bergabung menjadi anggota Persatuan Pranatacra Jawi Nahdlatul Ulama (Papanu) Kabupaten Nganjuk. Dengan pekerjaan itulah Kang Amir menyambung hidup.

 

Namun, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat membuat pekerjaannya banyak yang ditunda. Kendati demikian, Kang Amir menyatakan langkah tersebut sudah sangat tepat guna memutus rantai penyebaran Covid-19 yang meningkat beberapa waktu belakangan.

 

"PPKM yang sudah berjalan selama tiga bulan ini membuat saya dan teman-teman kehilangan pekerjaan karena banyak job yang dibatalkan," ungkap Amir kepada NU Online Jatim, Jumat (17/09/2021).

 

Sehingga untuk memastikan dapur tetap ngebul, pria kelahiran tahun 1991 itupun mencoba usaha lain. Ia ditemani sang istri membuka toko kelontong dirumahnya.

 

“Toko ini melayani kebutuhan bahan-bahan pokok bagi warga sekitar,” tutur pengurus NU Care-Lembaga Amil Zakat Infaq Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) tersebut.

 

Menurut alumnus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darussalam Krempyang ini, dengan membuka toko kelontong ia bisa menjual barang apa saja yang dibutuhkan oleh sebagian besar orang. Bahkan, jika dibandingkan dengan membuka toko warung makan, membuka warung kelontong jauh lebih sederhana dan menguntungkan khususnya di tengah pandemi ini.

 

“Tidak hanya lebih mudah, membuka toko kelontong juga tidak memerlukan modal yang besar dan dapat memberikan keuntungan yang berkesinambungan,” terangnya.

 

Sebagaimana pada umumnya toko kelontong, Kang Amir menjual kebutuhan sehari-hari. Seperti beras, minyak goreng, tepung, gula, mie instan dan beberapa produk sejenisnya tentu dengan harga yang wajar di kantong semua kalangan.

 

“Perlengkapan protokol kesehatan seperti hand sanitizer, masker, sabun cuci tangan, vitamin C, dan minuman herbal juga tersedia disini,” ujarnya.

 

 

Kang Amir berharap Indonesia lekas pulih dari pandemi agar ia dapat melakukan aktivitas seperti sebelumnya.

 

“Semoga pandemi ini segera berakhir sehingga ekonomi masyarakat akan pulih kembali,” harapnya.

 

Penulis: Hafidz Yusuf

Editor: Romza


Editor:

Matraman Terbaru