Matraman KONFERWIL NU JATIM

Buka Stand di Konferwil, Unisma Bagikan Buletin hingga Seminar Kit untuk Peserta

Jumat, 2 Agustus 2024 | 20:00 WIB

Buka Stand di Konferwil, Unisma Bagikan Buletin hingga Seminar Kit untuk Peserta

Stand Unisma. (Foto: NOJ/Boy)

Jombang, NU Online Jatim

Universitas Islam Malang (Unisma) membuka stand bazar di area Konferensi Wilayah (Konferwil) Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur Ke-18. Dr Dwi Fitri Wiyono selaku kepala Hubungan Masyarakat (Humas) menyampaikan pembukaan stand ini atas arahan dari Rektor Unisma, Prof. Drs. H. Junaidi.

 

"Pak Rektor selalu mengintruksikan kami untuk selalu berkomunikasi dengan NU termasuk di momen Konferwil NU Jatim di Kabupaten Jombang ini," katanya saat ditemui NU Online Jatim di lokasi stand, Jum'at (02/08/2024) sore.

 

Dijelaskan alasan pembukaan stand ini adalah Unisma ingin selalu berkomunikasi dengan NU karena bagian dari NU. Secara keorganisasian di bawah naungan Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU).

 

"Oleh karenanya kita mengenalkan program apa saja yang dimiliki Unisma, terlebih saat ini adalah momen Pendaftaran Mahasiswa Baru (PMB) Tahun Akademik 2024/2025," ungkapnya. 

 

Diinformasikan, Unisma masih membuka Pendaftaran Mahasiswa Baru (PMB) sampai 14 September 2024. Beberapa fakultas unggulan di Unisma di antaranya fakultas ekonomi, kedokteran, hukum, dimana masing-masing fakultas tersebut telah terakreditasi internasional. Pada Konferwil ini, Unisma menyebarkan buletin, bulpoin, blocknote kepada semua peserta Konferwil yang dimasukkan ke tas untuk para peserta.

 

"Kami ingin terlibat di Konferwil ini dan seperti yang saya ucapkan tadi, kami ingin berkomunikasi dengan warga NU," terangnya.

 

Unisma juga turut menyemarakkan Konferwil di berbagai tempat. Mulai dari poster-poster di seluruh media sosial, banner dan video.

 

"Di lokasi Konferwil, Unisma juga memberikan ucapan selamat dari karangan bunga dan 6 banner ucapan selamat di 6 titik dekat lokasi," ungkapnya.

 

Unisma berharap narasi NU sebagai pelayan umat menjadi program besar untuk Indonesia emas.

 

"Jadi bagaimana umat ini harus dirawat, dijaga untuk bisa berkontribusi di Indonesia emas tahun 1945 yang akan datang," pungkasnya.