• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Matraman

Cegah Penyebaran Corona, Pesantren Tebuireng Jombang Larang Jenguk Santri

Cegah Penyebaran Corona, Pesantren Tebuireng Jombang Larang Jenguk Santri
Gerbang Pesantren Tebuireng Jombang selalu dijaga petugas. (Foto: NOJ/Bro)
Gerbang Pesantren Tebuireng Jombang selalu dijaga petugas. (Foto: NOJ/Bro)

Jombang, NU Online Jatim

Tingginya angka penyebaran virus Corona dan demi memastikan pesantren tidak menjadi klaster baru, maka sejumlah aturan ketat diberlakukan Pesantren Tebuireng, Jombang. Hal tersebut berlaku termasuk kepada santri baru pesantren setempat.

 

Aturan dimaksud adalah dengan melarang sementara waktu bagi orang tua, wali murid atau keluarga menjenguk santri. Kebijakan tersebut tentu saja demi mencegah penularan Covid-19. Apalagi santer diberitakan sejumlah santri di sebuah pesantren telah positif tertular virus yang vaksinnya belum ditemukan tersebut.

 

"Kami memahami besarnya kerinduan wali santri terhadap anaknya, terutama santri baru yang mulai mondok 30 Agustus lalu. Tapi, demi keselamatan bersama, protokol kesehatan harus dipatuhi semua pihak," kata Juru Bicara Gugus Tugas Pesantren Tangguh Tebuireng, H Nur Hidayat, Ahad (27/9/2020).

 

Pada saat yang sama, Pesantren Tebuireng juga telah menggelar evaluasi terhadap kedisiplinan warga pesantren dalam pemenuhan protokol kesehatan. Evaluasi tersebut dilakukan terhadap seluruh elemen yang terlibat dalam kegiatan operasional rutin pesantren.

 

Evaluasi tersebut digelar dengan tiga langkah utama. Selain pengetatan terhadap larangan sambangan (menjenguk santri) oleh wali santri, juga peningkatan disiplin santri dan warga pesantren dalam pemenuhan protokol kesehatan.

 

Bahkan, terdapat sanksi membaca satu juz kitab suci al-Qur’an bagi santri yang tidak memakai masker saat beraktivitas di luar kamar.

 

Langkah ketiga, lanjut Hidayat, adalah deteksi dini terhadap setiap santri yang memiliki keluhan sakit.

 

"Ini dilakukan dengan melibatkan pembina kamar santri dan tim pusat kesehatan pesantren," ujarnya.

 

Ia mengungkapkan deteksi dini ini penting dilakukan, mengingat potensi penyebaran virus di lingkungan pesantren juga masih mungkin terjadi. Dan dalam sepekan terakhir, pesantren juga telah melakukan karantina ulang beberapa santri yang memiliki gejala khusus serta memberikan treatment untuk pemulihan mereka.

"Tapi, sejauh ini tidak satu pun santri yang terkonfirmasi positif," tegas dia.


Editor:

Matraman Terbaru