Nganjuk, NU Online Jatim
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Nganjuk menggelar acara Halal Bihalal dan Silaturahim bersama Lembaga, Badan Otonom (Banom) NU, dan pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Kabupaten Nganjuk. Acara tersebut digelar di Masjid Al-Kautsar Kertosono, Nganjuk, Ahad (28/04/2024).
Dalam kesempatan itu, Rais PCNU Nganjuk, KH Ali Musthofa Said mengajak para pengurus NU yang hadir untuk tajdidun niat (memperbarui niat). Menurutnya berkhidmat di NU sama dengan berkhidmat untuk perjuangan Islam Ahlussunnah wal Jamaah dan ulama-ulama terbaik.
“Kita hari ini khidmat meneruskan apa yang dilakukan para pendahulu. Tantangan yang dihadapi pun semakin berat, maka dibutuhkan kebersamaan dan persatuan,” jelas Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Hasan Tankila itu.
Alumnus Pondok Pesantren Lirboyo tersebut menekankan bahwa NU punya ideologi yang jelas yang disusun oleh ulama-ulama terbaik di bidang akidah, fikih dan kemasyarakatan. Sehingga ideologi NU dapat menjawab persoalan bangsa indonesia selama satu abad.
“Halal bihalal menjadi momentum merapatkan barisan dan meneruskan apa yang telah dirintis para pendahulu,” ucap Kiai Ali.
Dirinya berharap Nahdliyin dapat merapatkan barisan untuk bersama-sama li i'lai kalimatillah untuk Aswaja dan para masyayikh. Harapannya dengan berkhidmat di NU akan mendapatkan keberkahan baik kepada anak cucu, rezeki, dan ibadah.
“Kebersamaan kita di dunia insyaallah akan bersama juga hingga ke akhirat nanti. Mari kita update visi misi NU pada muqadimah qanun asasi pada program-program pendidikan, ekonomi dan program-program yang lain,” harapnya.
Sementara Ketua PCNU Nganjuk, KH Moh Hasyim Afandi, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih dan memohon maaf atas segala kesalahan yang telah diperbuat kepada para tamu undangan.
"Terima kasih kami ucapkan kepada para bapak ibu hadirin sekalian yang menghadiri undangan kami halal bihalal PCNU Nganjuk. Saya mewakili PCNU Nganjuk mengucapkan minal aidin wal faizin mohon maaf lahir dan batin," ungkapnya.
Kiai Hasyim menegaskan, momentum halal bihalal tersebut hendaknya dijadikan sebagai konsep koherensi jam'iyah, untuk meringankan segala bentuk tugas dan kerja organisasi dengan kebersamaan. Menurutnya banyak sekali tantangan NU terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan dan bidang dakwah.
“Penekanan kehorensi, artinya dengan adanya koherensi dalam segala tingkatan NU tentunya kita akan mudah melakukan dan menjalankan segala apapun termasuk kerja-kerja jamiyah,” tandasnya.
Hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua Umum (Waketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulfa Mustofa, Forkopimda Nganjuk, Kepala Kantor Kementerian Agama Nganjuk, dan tamu undangan lainnya.
