• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Matraman

Hari Guru Nasional, Ketua Pergunu Nganjuk Ingatkan Tantangan Pendidikan

Hari Guru Nasional, Ketua Pergunu Nganjuk Ingatkan Tantangan Pendidikan
M Azis Kabul Budiono, Ketua Pergunu Nganjuk (Foto: NOJ/Haafidh Nur Siddiq Yusuf)
M Azis Kabul Budiono, Ketua Pergunu Nganjuk (Foto: NOJ/Haafidh Nur Siddiq Yusuf)

Nganjuk, NU Online Jatim

Peringatan Hari Guru Nasional diperingati setiap tanggal 25 November. Kali ini, Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kabupaten Nganjuk M Azis Kabul Budiono menekankan pentingnya peran guru dalam pertumbuhan karakter anak didik di madrasah atau sekolah.

 

Oleh karenanya, bagi para guru dalam mendidik harus didasari keihklasan dan semangat dedikasi yang tinggi.

 

"Saya mengajak kepada diri saya dan para guru agar menanamkan keteladanan pada murid-murid yang ada di sekolah kita,” ujarnya saat ditemui NU Online Jatim pada Rabu (24/11/2021).

 

Alumnus Universitas Kadiri tersebut mengatakan, dunia pendidikan belum seratus persen pulih. Hal itu dikarenakan suasana pandemi Covid-19 yang masih mendera Indonesia. Sehingga mengharuskan seluruh perilaku hidup yang berubah, tidak terkecuali dengan dunia pendidikan.

 

“Atas realitas tersebut, tema Hari Guru tahun ini ‘Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan’ sangat relevan. Hal itu merepresentasikan semangat belajar yang tetap menyala ditengah kondisi pandemi,” ungkapnya.

 

Disampaikan Azis, tanpa diiringi dengan hati dan ghirah atau semangat luhur dalam pendidikan, maka tidak ada bekas yang baik untuk perkembangan karakter peserta didik. Peserta didik tidak akan mendapatkan manfaat dari proses pendidikan. Sebab, hatinya tidak tergerak untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan oleh gurunya.

 

“Dalam konteks ini, seperti pepatah jawa bahwa guru itu ‘digugu dan ditiru’ yang akan membimbing anak didiknya menjadi generasi bangsa yang berkarakter dan berakhlakul karimah. Jika gurunya baik maka tentu anak didiknya jadi orang baik nantinya,” kata mantan Ketua Pergerakan mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Nganjuk tersebut.

 

Dirinya mengingatkan, tantangan guru ke depan bukan lagi hanya mendidik di dalam kelas-kelas sekolah. Namun juga harus mengisi ruang-ruang peradaban yang kini telah terisi oleh teknologi-teknologi tanpa perasaan.

  

“Semoga amal ibadah para guru-guru kita mendapatkan balasan dari Allah SWT dengan sebaik-baiknya balasan, semangat bagi para guru,” pungkasnya.


Editor:

Matraman Terbaru