Kiai Fuad Tremas: Alumni Ponpes Tidak Mengenal Batas Waktu dan Usia
Ahad, 18 Desember 2022 | 18:00 WIB

Pimpinan Umum Perguruan Islam Pondok Pesantren (Ponpes) Tremas, Arjosari, Kabupaten Pacitan, KH Fuad Habib Dimyathi (pegang mic). (Foto: NOJ/Anwar Sanusi)
Anwar Sanusi
Kontributor
Pacitan, NU Online Jatim
Pimpinan Umum Perguruan Islam Pondok Pesantren (Ponpes) Tremas, Arjosari, Kabupaten Pacitan, KH Fuad Habib Dimyathi mengatakan, alumni Ponpes tidak mengenal batasan waktu dan usia. Ketika seseorang mengakui sebagai alumni, berarti harus mencurahkan segala kebaikan untuk menjaga almamater tersebut.
“Dulu pengarang kamus terbesar se-Asia Tenggara dalam Kitab Al Munawwir, KH Ahmad Warson Munawwir itu pernah nyantri di Pondok Tremas hanya sebulan. Sebab beliau hanya mengaji di bulan Ramadhan,” katanya.
Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan Silaturahmi Ikatan Alumni Pondok Tremas (IAPT) dan Pengukuhan Pengurus IAPT Kecamatan Donorojo yang diselenggarakan di komplek Pantai Klayar Donorojo, Ahad (18/12/2022).
Menurutnya, Kiai Ahmad Warson Munawwir pernah meminta diakui menjadi alumni Tremas kepada ayah Kiai Fuad yaitu KH Habib Dimyathi walaupun tidak sampai satu bulan di pesantren tersebut.
“Gus Habib saya ini di Tremas hanya sebulan, itu pun nggak penuh, dengan segala hormat dan keinginan kami, kulo pingin diakui sebagai alumni,” ucap Kiai Ahmad Warson Munawwir kepada ayah Kiai Fuad.
Kiai Fuad mengingatkan, alumni adalah sosok yang berikhtiar agar tidak mengecewakan pondok pesantrennya, akan lebih baik jika mampu membahagiakan pesantrennya.
“Dengan demikian Insya Allah para sesepuh akan selalu melirik dan akan melihat kiprah kalian semua,” jelasnya.
Anggota Pengurus Besar Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (PB LDNU) itu menegaskan, walaupun alumni hanya sebatas ikatan atau organisasi yang kecil, akan tetapi jika terus tersambung dengan Tremas akan selalu dipenuhi keberkahan.
“Ibarat kabel listrik yang kecil, apabila tersambung akan menjadikan listrik hidup. Tapi jika tidak nyambung sebesar apapun lampu akan tidak menyala. Jika listrik dapat menyala, Insya Allah walaupun kecil cahayanya tapi itu akan menerangi yang lainnya,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Inilah Beragam Keutamaan Ibadah Haji
2
Silaturahim LP Ma’arif NU dan Pergunu Jatim Bentuk Kerja Sama Strategis
3
Musyawarah Bulanan LBMNU di Lamongan Ulas Fikih Kurban Jelang Idul Adha
4
Diklatsar Banser Gabungan di Bangkalan Perkuat Kebersamaan dengan Rakyat
5
Perkuat Tata Kelola, LAZISNU di Jember Gelar Madrasah Amil
6
Prof Masdar Hilmy Apresiasi Peluncuran Ma’arif Smart School di Malang
Terkini
Lihat Semua