Nganjuk, NU Online Jatim
Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Institut Agama Islam (IAI) Pangeran Diponegoro melakukan aksi penggalangan dana untuk korban letusan Gunung Semeru di Lumajang, Rabu (08/12/2021) siang. Kegiatan dilakukan dengan aksi turun jalan di simpang empat Mangundikaran atau terminal lama.
"Aksi ini adalah bentuk rasa kemanusiaan, karena ini adalah cara terbaik untuk mengimplementasikan hablum minannas. Kami tergugah untuk saling membantu kepada sesama," ujar Presiden Dema Miftaqhul Dedy Melandy kepada NU Online Jatim.
Dedy mengatakan dana yang terkumpul akan disalurkan kepada warga yang terdampak letusan gunung semeru melalui NU Care-LAZISNU Nganjuk.
“Dana yang terkumpul sudah mencapai Rp 2,4 juta. Teknis penyaluran dana akan diserahkan ke LAZISNU Nganjuk. Rencananya kami akan melakukan galang dana kembali,” terang Dedy.
Ia berharap, aksi kemanusiaan yang dilalukan kawan-kawan Dema IAI Pangeran Diponegoro tersebut bisa bermanfaat untuk korban dan warga yang terdampak.
"Semoga donasi dari kawan-kawan bisa meringankan beban korban maupun warga yang terdampak," terangnya.
Selain itu, di hari yang sama Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul ‘Ula (STAIM) Nganjuk juga turun jalan melakukan aksi penggalangan dana untuk korban erupsi Gunung Semeru.
Ketua Dema STAIM Mahmudin, mengatakan aksi galang dana tersebut sebagai respon sosial yang berkaitan dengan kemanusaiaan.Aksi ini juga sebagai simpati dan empati melihat terjadinya bencana alam ialah yang terjadi di Lumajang yaitu erupsi Gunung Semeru.
“Kami melakukan aksi di dua titik yakni Pasar Warujayeng dan simpang empat lampu merah Kertosono,” terangnya.
Perolehan donasi yang diterima, lanjut Mahmudin, adalah sebesar Rp 1,7 Juta yang juga akan disalurkan melalui nu Care-LAZISNU Nganjuk. Ia berharap, aksi solidaritas kemanusiaan ini dapat membantu keluarga dan saudara di Lumajang.
“Kita bisa sama-sama saling membantu sebagai ladang ibadah kita nantinya dan semoga Lumajang lekas membaik,” harapnya.