Blitar, NU Online Jatim
Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Blitar masa khidmat 2023-2025 resmi dilantik. Tema bertajuk 'Epicentrum Of Resilience, Embracing Challenges and Rising Stonger' itu dipusatkan di Pendopo Sasana Adhi Praja, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Ahad (10/03/2024).
Ketua PC IPNU Kabupaten Blitar, Muhammad Yahya mengatakan, program unggulan pada masa kepemimpinannya disebut 'Sapta Abhipraya', dalam bahasa jawa artinya tujuh harapan atau tujuh cita-cita.
"Tujuh poin tersebut nantinya akan menjadi program unggulan, serta efektifitas langkah organisasi pada kepengurusan kali ini," ujarnya.
Ia menjelaskan, di antara sapta abhipraya tersebut yaitu aktualisasi dalam organisasi, aktualisasi kaderisasi dan tata administrasi, peningkatan digitalisasi, sadar literasi, IPNU-IPPNU berdaya, IPNU-IPPNU back to school dan pesantren, serta kolaborasi IPNU-IPPNU.
"Pelajar NU Blitar harus menjadi role model dan pioner terkait bagaimana adab sebagai seorang pelajar yang tetap berada pada garis fitrahnya sebagai pelajar dan santri," jelasnya.
Menurutnya, kedepannya melalui program sapta abhipraya ini orientasi jati diri pelajar harus mampu merealisasikan visi-misi serta gagasan besar yang telah tersusun rapi agar dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan sejumlah instansi baik pemerintahan maupun Badan Otonom (Banom), serta lembaga yang bernaung di NU.
"Dengan terjalinnya sinergitas yang baik, saling merangkul dan saling mengayomi, maka akan memudahkan kami dalam merealisasikan hajat besar yang kami cita-citakan," ungkapnya.
Sementara Ketua PC IPPNU Kabupaten Blitar, Alfi Fariha Husna Ilma menuturkan, di era percepatan digital ini kader IPNU-IPPNU harus mampu berfikir cepat dan tepat, sehingga dapat dengan mudah menyesuaikan perkembangan zaman.
"Berorientasi pada sekolah dan pesantren merupakan bidang garap kita, maka penting bagi kita untuk lebih menekankan kepada apa yang sedang dibutuhkan pelajar dan masyarakat saat ini," tuturnya.
Selain itu, sebagai generasi muda perempuan NU harus memperhatikan bagaimana dunia menjadikan kedudukan perempuan setara dengan laki-laki, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, politik hingga sosial kemasyarakatan.
Pasalnya, di era saat ini khususnya pada bidang ketenagakerjaan, perempuan memiliki hak dan kewajiban yang sama seperti laki-laki.
"Untuk itu, saya yakin bahwa IPPNU dapat berkolaborasi dengan baik dengan IPNU, dan kami berkomitmen untuk terus menjaga nilai-nilai Aswaja, nilai idealisme serta nilai-nilai luhur organisasi," pungkasnya.
