• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 24 April 2024

Matraman

Sugiri, Bupati Ponorogo Terpilih Siapkan Nilai Budaya dan Santri Dasar Kebijakan

Sugiri, Bupati Ponorogo Terpilih Siapkan Nilai Budaya dan Santri Dasar Kebijakan
Sugiri Suncoko, Bupati Ponorogo terpilih. (Foto: NOJ/ Zen Muhammad).
Sugiri Suncoko, Bupati Ponorogo terpilih. (Foto: NOJ/ Zen Muhammad).

Ponorogo, NU Online Jatim

Sugiri Sancoko merupakan salah satu kader Nahdlatul Ulama (NU) yang secara sah dipilih warga menjadi orang nomor satu di pemerintahan Kabupaten Ponorogo saat Pilkada 2020 lalu. Kini, Sugiri secara sudah tetapkan sebagai pemenang Pilkada oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ponorogo.

 

Dalam mengemban amanah, Sugiri akan mengkombinasikan budaya santri dalam mengambil kebijakan. Tentu hal itu mendapat respon positif dari para kiai NU.

 

Sugiri mengatakan, dirinya tidak terlalu aktif di Badan Otonom (Banom) NU akhir-akhir ini, namun sejak muda sudah aktif di NU. "Saya pernah di Ansor, pernah di Lesbumi sebagai wakil ketua. Pernah mendirikan koran NU. Sehingga kami memang tidak pernah jauh-jauh dari NU, kami adalah kader NU, alhamdulillah sampai sekarang," katanya kepada NU online Jatim, Senin (25/01/2021) di Ndalem Pesantren Sabillul Rosyad, Malang.

 

Di sela-sela pembicaraan mengenai sepak terjangnya di NU, Sugiri yang juga sebagai Dewan Penasehat Pimpinan Wilayah (PW) Ansor Jawa Timur itu mengimbau para pemuda kader NU agar menjadi kader yang baik. "Yang paling penting itu," tegasnya.

 

Disinggung mengenai program kedepan dalam menjalankan roda pemerintahan di Kabupaten Ponorogo, Sugiri mengungkap bahan baku kebijakannya nantinya adalah kebudayaan dan santri.

 

"Semua kebijakan harus berpijak dan bernafaskan santri dan budaya. Ini penting, soalnya itu dasar, basic leadnya," paparnya.

 

Ia melanjutkan, untuk pendidikan di pesantren nantinya pihaknya akan membantu memikirkan bersama-sama mengenai perizinan dan lainnya bersama pihak-pihak pesantren.

 

"Kalau materi kan tentu, kami tidak bisa memberi materi yang cukup. Tetapi nafas membangun santri ini adalah bentuk komitmen kami bagaimana membesarkan pesantren di Ponorogo. Dan hari ini, di Ponorogo sudah banyak pesantren besar, ada Gontor, ada Ar Risalah, ada Al Iman, ada Hafids Qur'annya Yai Solikhan (Pondok Pesantren Nurul Qur,an Pakunden), ini luar biasa. Dan kami ingin kombinasi itu indah untuk membangun Ponorogo yang Rahmatan Lil Alamin," terangnya.

 

Sementara itu, KH Marzuki Mustamar Ketua Tandfidiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim berpesan kepada Sugiri terpilih agar berikhtiar secara maksimal serta berhati-hati agar selamat.

 

"Selamat atas kesehatannya, selama masa pandemi harus selalu pakai Prokes (Protokol Kesehatan). Selamat dari fitnah, supaya tidak ada sabotase surat atau apa, supaya surat sebelum sampai ke beliau harus diteliti orang yang seratus persen terpercaya. Jadi kalau misalnya ragu dengan personel yang ada di Pemda, njaluk tulunglah (minta tolong) kepada teman Ansor atau siapa yang seratus persen loyal seratus persen amanah biar ga ada tanda tangan keliru," pesannya.

 

Yai Marzuqi juga meminta Sugiri berhati-hati dalam pengelolaan dana, hati-hati dalam membuat kebijakan. "Harus selamat. Ikhtiar selamat semaksimal mungkin," imbuhnya.

 

 

Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Ponorogo KH Fatchul Azis, memberikan pesan agar Sugiri terus menyatu dengan masyarakat yang telah mempercayainya menjadi pemimpin.

 

"Karena apa, pemimpin itu kan pamong. Kalau ngemong itu kan kalau menjaga jarak dengan rakyat itu namanya bukan ngemong namanya tapi menguasai," ujarnya.

 

Namun, demikian dimata Kiai Azis pasangan Sugiri dan Lisdyarita sudah dekat dengan rakyat. Artinya kemenangan pasangan tersebut dipilih oleh rakyat dan Allah telah merestui. "Sekali lagi, jangan pernah menjaga jarak dengan rakyat," pungkasnya. (ADV)

 

Editor: Romza


Editor:

Matraman Terbaru