Tanamkan Kepedulian Sosial, MIPK Al-Islah Bandar Rutin Bagi Takjil Ramadhan
Kamis, 27 Maret 2025 | 14:00 WIB
Anwar Sanusi
Kontributor
Pacitan, NU Online JatimÂ
Madrasah Ibtidaiyah Program Khusus (MIPK) Al-Islah Bandar, Pacitan, rutin menggelar kegiatan bagi takjil selama bulan Ramadhan. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, tetapi juga untuk menanamkan nilai kepedulian sosial dan keikhlasan dalam berbagi kepada para santri.
Kepala MIPK Al-Islah, Andrik Cahyono, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi oleh nilai-nilai Islam yang menekankan pentingnya berbagi dan kepedulian sosial, terutama di bulan Ramadhan yang penuh berkah.
"Bulan Ramadhan merupakan momen yang penuh berkah, dimana umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan amal kebaikan, termasuk memberi makan kepada orang yang berpuasa," ujar Andrik Cahyono kepada NU Online Jatim, Rabu (26/03/2025).
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang bagi para santri untuk mengamalkan ilmu agama yang telah mereka pelajari, serta membangun karakter peduli terhadap lingkungan sekitar.
"Kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun karakter santri agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, terutama kepada masyarakat yang membutuhkan," tambahnya.
Kegiatan bagi takjil ini telah menjadi program tahunan MIPK Al-Islah sejak dua tahun lalu. Sejak pertama kali diadakan, kegiatan ini terus berkembang baik dari segi jumlah takjil yang dibagikan maupun partisipasi berbagai pihak.
"Awalnya, kegiatan ini hanya dilakukan dalam skala kecil. Namun, seiring berjalannya waktu dan semakin banyaknya dukungan, kegiatan ini berkembang menjadi lebih besar dan terorganisir," jelas Andrik.
Pembagian takjil dilakukan di tujuh titik lokasi strategis, yaitu Desa Bandar (depan kantor kecamatan), Desa Watupatok (depan balai desa), Desa Petungsinarang (depan gedung KB), Desa Bangunsari (pertigaan Masjid Al Muslim), Desa Tumpuk (depan Pasar Gunungsari), Desa Kledung (pertigaan Ngrejo), dan Desa Ngunut (depan pasar desa).
Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat keramaian, aksesibilitas, kebutuhan masyarakat, dan keamanan.
"Lokasi yang dipilih adalah tempat yang ramai dilewati orang-orang menjelang berbuka puasa, mudah dijangkau, dan aman bagi para santri yang bertugas," terang Andrik.
Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari santri, guru, orang tua santri, komite madrasah, hingga masyarakat sekitar. Kolaborasi ini membuat kegiatan berjalan lancar dan memberikan manfaat yang lebih luas.
"Kolaborasi antara berbagai pihak ini membuat kegiatan semakin berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang lebih luas," pungkas Andrik.
Terpopuler
1
Innalillahi, KH M Syafi’ Misbah Pengasuh Pesantren Al Hidayah Tanggulangin Sidoarjo Wafat di Makkah
2
Khutbah Jumat: Ibadah Kurban dan Ikhtiar Meneguhkan Silaturahim
3
Makna Idul Adha: dari Ritual Agama menuju Revolusi Kepedulian
4
3 Amalan Sunnah Istimewa di Hari Tasyrik
5
Khutbah Idul Adha: 3 Hikmah Hari Raya Kurban
6
Grand Final Duta Kampus Unisma 2025, Representasi Menuju WCU
Terkini
Lihat Semua