Ponorogo, NU Online Jatim
Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Akafarma Sunan Giri Ponorogo menggelar Masa Kesetiaan Anggota (Makesta). Kaderisasi awal pelajar NU ini dimaksudkan untuk meneguhkan ideologi Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) bagi pelajar atau mahasiswa.
Kegiatan yang dipusatkan di komplek Institut Sunan Giri Ponorogo ini dilaksanakan selama dua hari, sejak Sabtu (11/09/2021) hingga Ahad (12/09/2021). Adapun tema yang diusung ialah ‘Membentuk Kader NU di Era Milenial yang Berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah’.
Ketua PKPT IPPNU Akafarma Sunan Giri, Uun Dwi Utari menyampaikan, bahwa Makesta tersebut bertujuan untuk membekali mahasiswa landasan pengetahuan yang berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah. Selain itu, juga untuk memperkenalkan bahwa Akafarma Sunan Giri Ponorogo memiliki PKPT
“Semoga para peserta dapat memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai Aswaja yang telah dipelajari di kegiatan ini,” ujar Dwi.
Selain baru didirikan, disebutkan oleh Dwi, bahwa PKPT IPNU-IPPNU Akafarma Sunan Giri merupakan satu-satunya PKPT di Kabupaten Ponorogo. Bahkan, gelaran Makesta ini merupakan yang pertama dilakukan.
“Oleh karenanya, kami berharap peserta serius mengikuti materi agar kader IPNU-IPPNU dapat lebih maju, berintegritas dan memiliki bekal yang cukup dalam pengetahuan Aswaja,” terangnya.
Dwi menuturkan, tercatat ada 75 peserta yang mengikuti kegiatan tersebut. Mereka merupakan para mahasiswa baru di Akafarma Sunan Giri Ponorogo. Karena masih pandemi, kegiatan tersebut dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat.
“Sesuai dengan aturan dari Pemerintah Kabupaten Ponorogo, kegiatan dilaksanakan dengan prokes. Salah satunya dengan meniadakan kegiatan di malam hari agar peserta tidak harus menginap, tapi bermalam di tempat tinggal masing-masing,” pungkasnya.
Diketahui, bertindak sebagai pemateri ialah dewan instruktur dari Pimpinan Cabang (PC) IPNU-IPPNU Ponorogo. Secara bergantian mereka mengisi materi sesuai tanggung jawabnya.
Editor: A Habiburrahman
