Nganjuk, NU Online Jatim
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk menerjunkan puluhan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dalam upacara hastapora pernikahan salah satu anggotanya. Upacara ini juga bisa dijadikan sarana dakwah Nahdliyin.
Upacara hastapora ini merupakan bentuk penghormatan kepada Zakki anggota Banser yang berhasil melepas masa lanjang atau menikah dengan Alfin di Dusun Jimbir, Desa Sugihwaras, Sabtu (25/09/2021).
“Ketika ada anggota Banser menikah itu diberi penghormatan dalam bentuk upacara hastapora,” kata Ahmad Nasihin, Ketua PAC GP Ansor Prambon.
Dalam upacara hastapora ini, menurut Nasihin, bisa menumbuhkan sikap nasionalime kepada anggota. Termasuk juga memperkuat soliditas anggotanya.
Selain itu, dikatakan Nasihin, upacara hastapora ini juga menjadi sarana dakwah di masyarat umum dan khususnya untuk Nahdliyin di Kecamatan Prambon. “Mereka yang tidak paham Banser NU ini bisa paham, bisa mengenal di lingkungannya,” ungkapnnya saat mendampingi anggota Banser baris-berbaris di resepsi dipernikahan tersebut.
Bahkan, menurutnya, masih ada puluhan kader yang diterjunkan untuk memberi penjagaan di setiap jalan. Puluhan Banser itu dibagi sesuai tupoksi masing-masing. Yakni mulai dari penjagaan di titik pos keaamanan hingga penjagaan arus lalu lintas di jalanan.
Jumlah personil Banser di Prambon, sebutnya, sekitar 50 orang yang diterjunkan. Untuk 20 personil diterjunkan sebagai pelaksana upacara hastapora.
Pantauan NU Online Jatim di lokasi, baris-berbaris itu dipimpin oleh Kasatkoryon Banser Prambon, Muhammad Burhanudin. Mereka bersiap menyambut pengantin. Kelengkapan protokol kesehatan (prokes) dan Pakaian Dinas Lapangan (PDL) dipakai secara disiplin.
Dalam amanah upacara disampaikan, sepasang suami istri ini sudah menjadi bagian dari keluarga besar Banser di Prambon. Walaupun sudah berganti status menikah. Pengantin pria diharapkan tetap berkhidmat di NU dan tidak mengurangi semangat di Ansor.
Sedangkan untuk istri, lanjutnya, harus menata hati. Karena menjadi anggota ini tidak ada bayaran, namun terlebih harus berkhidmat di NU menjaga kiai dan bangsa.
“Maka harus benar-benar menata hati dan ikhlas, bahwa menjadi istri seorang Banser itu harus ikhlas,” pungkasnya.