• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Metropolis

5 Tips Bimbing Anak Antusias Puasa Ramadhan

5 Tips Bimbing Anak Antusias Puasa Ramadhan
Tips bimbing anak semangat puasa Ramadhan. (Foto: Istimewa)
Tips bimbing anak semangat puasa Ramadhan. (Foto: Istimewa)

Surabaya, NU Online Jatim

Momentum puasa Ramadhan banyak dimanfaatkan orang tua mulai mengajarkan kebiasaan pada anaknya yang berusia belia untuk berpuasa. Namun, tidak jarang dari mereka yang kesulitan melakukan hal tersebut. Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Berda Asmara memiliki tips untuk mengajarkan anak usia dini berpuasa.


Disebutkan Berda, perlu adanya pemahaman tentang puasa kepada anak usia dini. Hal tersebut dilakukan agar anak bisa memahami makna dari puasa, khususnya di bulan Ramadhan. Dengan pemahaman tersebut, seorang anak dengan sendirinya akan melihat kebiasaan kedua orang tuanya untuk berpuasa.


"Anak akan lebih mudah memahami sesuatu jika sudah melihat contoh dari orang tuanya," jelas Berda yang merupakan Dosen PG PAUD Unusa ini.


Berda mengatakan, ada lima tips mengajarkan anak untuk mulai belajar berpuasa. Pertama, yaitu memberikan contoh berpuasa dari orang tua kepada anak, baik puasa wajib di bulan Ramadhan hingga puasa sunnah seperti Senin dan Kamis.


"Dalam hal ini, orang tua bisa memberi pengetahuan serta memfasilitasi agar bisa melaksanakan puasa sejak dini, mulai dari mengajak anak makan sahur dan mengajak berbuka puasa," ucapnya.


Kedua, mengajarkan anak untuk berpuasa dengan proses. Disebutkan, bahwa proses dimaksud ialah melatih puasa di tahun pertama missal dilakukan selama 3-4 jam mulai dari sahur. "Atau, misal sampai pukul 10 atau 12 siang. Bahkan, bisa juga sampai Dzuhur jika dirasa sudah cukup mampu," terangnya.


Sedangkan langkah ketiga, yaitu jika seorang anak dirasa belum siap untuk berpuasa, maka sebaiknya jangan dipaksakan. "Hendaknya proses itu dilakukan secara pelan-pelan dan bertahap. Karena apabila dipaksa akan membuat anak takut dan enggan untuk melaksanakan puasa," ungkapnya.


Keempat, ketika anak sudah mulai mencoba untuk berpuasa meskipun hanya 3-4 jam lamanya, maka orang tua boleh memberi reward berupa pujian atau hadiah. Menurutnya, dengan cara ini dapat menarik minat anak untuk melaksanakan puasa selanjutnya.


“Yang pada akhirnya akan berhasil untuk melaksanakan puasa sesuai dengan usia anak yang semakin lama semakin tumbuh,” imbuhnya.


Selanjutnya yang kelima, ketika hendak melaksanakan makan sahur dan berbuka puasa, hendaknya ajak anak untuk memilih menu kesukaannya agar senang. Namun demikian, sebaiknya tetap memperhatikan makanan yang sehat dan bergizi.


​​​​​​​"Ini akan membuat anak lebih bersemangat untuk menjalani puasa karena memang ada makanan yang mereka senangi," tandasnya.


Metropolis Terbaru