• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Metropolis

Apel Hari Santri di Tebuireng Digelar secara Hybrid

Apel Hari Santri di Tebuireng Digelar secara Hybrid
KH Yahya Cholil Tsaquf, Ketum PBNU. (Foto: NOJ/istimewa)
KH Yahya Cholil Tsaquf, Ketum PBNU. (Foto: NOJ/istimewa)

Surabaya, NU Online Jatim

PBNU akan memusatkan Apel Nasional Hari Santri 2022 di Pesantren Tebuireng Jombang, Sabtu (22/10/2022). Apel nasional akan diikuti kurang lebih setengah juta santri, di 528 titik, tersebar di seluruh Indonesia. Apel akan diikuti pengurus besar, pengurus wilayah, cabang, dan pengurus cabang internasional. 

 

Gelaran acara peringatan tahun ini akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini, apel nasional tak hanya diikuti para santri tapi juga oleh masyarakat umum, kepala daerah, aparat keamanan, pegawai negeri sipil, dan tokoh masyarakat.

 

"Pada tahun ini kita patut berbahagia, karena peringatan akan dikuti elemen masyarakat. Kita kolaborasi dengan Kementerian Agama, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupatan/kota," kata Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf saat memimpin persiapan akhir apel hari santri secara daring, Jumat (21/10/2022).

 

Dalam rapat itu sejumlah pengurus wilayah dan cabang NU melaporkan jumlah peserta yang akan ikut memeriahkan apel nasional hari santri besok. 

 

Acara apel akan digelar mulai 06.50 hingga 07.30 WIB. Apel ini tak hanya digelar langsung tapi juga bisa diikuti secara virtual. Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf akan langsung memimpin pelaksanaan apel nasional ini.

 

Dalam amanat apel, Gus Yahya -demikian panggilan KH. Yahya Cholil Staquf - menyampaikan beberapa hal penting. Penetapan hari santri ini, kata Gus Yahya, menjadi momentum untuk mengenang dan menghormati jasa perjuangan para pahlawan, seperti KH. Muhammad Hasyim Asy‘ari, KH. Ahmad Dahlan. H.O.S Cokroaminoto, Tengku Fakinah, Maria Josephine Walanda Maramis, dan lainnya yang turut berjuang sejak zaman pra revolusi kemerdekaan. 

 

"Hari Santri adalah peringatan jasa dan keteladanan para pahlawan secara umum, yakni sebagai momentum mengenang kepahlawanan segenap bangsa Indonesia, bukan hanya satu kelompok tertentu saja," kata Gus Yahya.


Metropolis Terbaru