Berbekal Pengalaman, Prof Mukri Siap Majukan UNU Blitar
Selasa, 26 April 2022 | 17:00 WIB
Syaifullah
Kontributor
Surabaya, NU Online Jatim
Akhirnya, Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar memiliki rektor baru. Adalah Prof KH Mohammad Mukri resmi dilantik oleh Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menjadi rektor periode 2022-2026. Acara dipusatkan di lantai 8 Kantor PBNU, Jakarta, Jumat (22/04/2022).
Guru Besar Ushul Fiqih dan juga Ketua PBNU ini mengungkapkan kesiapannya. Dalam pandangannya, amanat yang diberikan sebagai rektor diterima karena kecintaan kepada NU.
“Bismillah, saya siap ditugaskan di UNU Blitar tidak lain untuk khidmah pada NU melalui dunia pendidikan,” ungkapnya kepada NU Online setelah pelantikan yang dihadiri oleh sejumlah pengurus PBNU di antaranya Sekjen PBNU, H Syaifullah Yusuf.
Dalam menjalankan tugas, ia akan berupaya untuk memajukan dan menata UNU Blitar sehingga menjadi perguruan tinggi yang diharapkan semua pihak khususnya PBNU dan warga NU. Dengan pengalaman sebelumnya menjadi rektor selama puluhan tahun di UIN Raden Intan Lampung, Prof Mukri sudah memahami dinamika di perguruan tinggi sehingga berbagai persoalan yang terjadi ia harapkan bisa dikondisikan dengan baik.
“Karena UNU Blitar memang masih dalam awal pertumbuhan, saya harapkan semua kompak saling bersinergi untuk mendorong terselenggaranya pendidikan di UNU Blitar yang keren sesuai harapan semua pihak,” harapnya.
Berkat pengalaman Prof Mukri sebagai sosok rektor yang sudah dilantik empat kali sejak UIN Raden Intan berstatus sebagai Institut Agama Islam Negeri (IAIN) ini, Ketua PBNU Gus Yahya sempat menambahkan kata ‘Rektor’ di tengah namanya menjadi Prof Mohammad ‘Rektor’ Mukri.
Dua Pesan Ketum PBNU
Gus Yahya berpesan dua hal kepada Prof Mukri yakni pertama, bahwa tujuan NU menyelenggarakan perguruan tinggi adalah untuk mendidik anak bangsa.
“Bukan untuk gaya-gayaan dan untuk gengsi jabatan apalagi untuk mendapatkan sumber pemasukan keuangan,” katanya.
Materi diambil dari: Dilantik Jadi Rektor UNU Blitar, Prof Mukri: 'Bismillah'
Kedua, Gus Yahya menilai bahwa sistem pendidikan di Indonesia cenderung belum maksimal dalam mencapai tujuan berupa menyiapkan peserta didik memasuki pasar kerja. Perguruan tinggi hanya bisa menghasilkan sumber daya manusia lulusan sementara lapangan kerja terbatas.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 3 Nilai Utama dalam Memaknai Hari Kemerdekaan
2
Kado Kemerdekaan, Umaha Luncurkan Mesin CNC Nusantara Karya Anak Bangsa
3
Luar Biasa, Dosen UIN KHAS Jember Raih 2 Beasiswa Internasional untuk Studi Doktoral
4
LPBINU Pasuruan Gelar Rakor untuk Perkuat Kelembagaan di MWCNU
5
Gus Yahya Sebut Para Pendiri NU adalah Intelektual yang Studi di Pusat Islam
6
Gus Amak Dorong Generasi Muda Hindari Gengsi untuk Berwirausaha
Terkini
Lihat Semua