• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Metropolis

Buya Arrazy: Allah Jatuh Cinta kepada Hamba yang Tobat

Buya Arrazy: Allah Jatuh Cinta kepada Hamba yang Tobat
Buya Arrazy Hasyim menjelaskan tahapan tobat. (NOJ/BMA)
Buya Arrazy Hasyim menjelaskan tahapan tobat. (NOJ/BMA)

Surabaya, NU Online Jatim
Pimpinan Wilayah (PW) Rijalul Ansor Jatim pada Selasa (04/01/2022) menggelar silaturrahim dan ngaji bulanan kitab Riyadlu Akhlaqi as-Shalihin. Hadir dalam kesempatan ini H Arrazy Hasyim, pendiri dan pengasuh Ribath Nouraniyah lembaga kajian turats, ilmu akidah, tasawuf dan amaliah zikir yang berpusat di Ciputat.
 

Dalam acara yang dipusatkan di kantor PW GP Ansor Jatim tersebut Buya Arrazy menyampaikan sesungguhnya Allah jatuh cinta kepada orang yang bertobat. Mereka yang tobat berarti merasa maksiat, apalagi kalangan yang benar-benar melakukan maksiat.
 

“Apalagi kita ini yang selalu melakukan maksiat, bagaimana  mau wushul. Maka wushullah dengan tobat,” kata santri senior KH Ali Mustofa Yaqub itu.
 

Menurut Buya Arrazy, wushul memiliki aneka stasiun. Wushul pertama maqam tobat. Ciri orang yang berada dalam maqam ini ada rasa hina di hati, tetapi tidak putus asa.
 

“Ya Allah mataku memang nakal, jariku apalagi lebih nakal. Ada perasaan begitu, tetapi orang kayak aku ini ya Allah dicium tangan oleh jamaah. Betapa hinanya aku ya Allah,” ungkap Buya Arrazy.
 

Dikemukakan bahwa Allah selalu membuka kesempatan untuk tobat karena Allah tahu bahwa hamba yang diciptakan gemar bermaksiat.
 

“Tidak ada kan yang tidak doyan maksiat, apalagi yang bicara ini. Bedanya ada orang yang tercebur dan tidak tahu cara baliknya. Ada yang tercebur dan tidak tahu cara baliknya, akhirya tercebur  terus. Ini yang jadi masalah,” urainya.
 

Buya kemudian menyampaikan aib orang maksiat adalah putus asa dengan rahmat Allah. Sedangkan aib orang taat terlalu percaya diri kepada Allah atau merasa sok suci.
 

Dirinya mengisahkan kisah lucu temannya di Jakarta yang keluar dari NU.
 

“Buya, saya baru hijrah dari NU. Lah, hijrah dari NU? Terus kamu jadi apa dong? Hijrah dari NU berarti hijrah dari Aswaja. Jadi mereka menganggap NU itu ahlul bid’ah wal jamaah,” kisahnya disambut tawa hadirin.
 

Tampak bergabung pada kesempatan ini, Ketua PW MDS Rijalul Ansor Jatim, HM Nailur Rochman (Gus Amak) dan puluhan kader dari berbagai daerah. Acara juga disiarkan langsung melalui media sosial NU Online Jatim.


Editor:

Metropolis Terbaru