• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 16 April 2024

Metropolis

Cara Melawan Israel Versi Habib Husein Jafar

Cara Melawan Israel Versi Habib Husein Jafar
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Surabaya, NU Online Jatim

Habib Husein Jafar Al-Hadar mengungkapkan salah satu upaya perlawanan yang bisa dilakukan untuk melawan Israel sekaligus bentuk pembelaan terhadap Palestina yaitu dengan puisi. Habib Husein menyebut sudah banyak tokoh yang menggunakan cara demikian untuk membela Palestina.

 

Ia menyebut KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) saat menjadi Ketua Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) pada 1982, menyelenggarakan Malam Solidaritas untuk Palestina di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat. Pada acara itu, penyair-penyair Indonesia banyak yang hadir membacakan puisi untuk Palestina.

 

“Kemudian ada KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), pada Malam Jumat 24 Agustus 2017 menyelenggarakan Malam Puisi bertajuk doa untuk Palestina, juga di TIM. Jadi, jangan remehkan puisi, karena puisi memang penting,” tutur Habib Husein dalam webinar bertajuk Membasuh Luka Palestina di TVNU, Kamis (27/05/2021) sebagaimana dilansir NU Online. Acara itu juga dihadiri Gus Mus yang tampil membawakan puisi.

 

Ia menegaskan, perlawanan atas Israel melalui puisi juga telah dilakukan sejak dulu. Sebab puisi sangat efektif untuk menjadi pengobar semangat dalam melawan segala bentuk penjajahan. Salah seorang Penyair Palestina Ghassan Kanafani harus meregang nyawa di tangan Israel karena puisi-puisi perjuangannya.

 

“Ghassan Kanafani yang dibunuh dalam usia yang masih 32 tahun, karena puisi-puisinya yang menggetarkan perjuangan melawan Israel. Karena besarnya pengaruh puisi sehingga dia harus dibunuh. Karena besarnya pengaruh puisi maka berbagai penyair-penyair lahir di Palestina untuk melawan kedigdayaan Israel,” ungkapnya.

 

Habib Husein menyebut beberapa penyair yang membela Palestina dan mengutuk penjajahan Israel dengan puisi, diantaranya adalah Mahmoud Darwish yang telah menerbitkan 31 antologi puisi tentang Palestina dan mengakibatkan dirinya harus keluar-masuk penjara.

  

“Itulah efektivitas puisi untuk melawan penjajahan. Mahmoud Darwish berkata, yang paling berharga yang dapat saya persembahkan untuk bangsa saya adalah puisi yang mengungkapkan jiwa bangsa saya,” paparnya.


Editor:

Metropolis Terbaru