Mojokerto, NU Online Jatim
Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Mojokerto meluncurkan logo Konferensi Cabang (Konfercab) IPNU ke-26 dan IPPNU ke-25.
Sebelumnya, PC IPNU IPPNU Mojokerto telah mengadakan sayembara logo Konfercab. Pemenang logo sayembara bernama Andhika Dewa Krisna yang merupakan anggota Lembaga Pers di PAC IPNU Kutorejo dan logo tersebut diumumkan pada saat acara Rapat Pimpinan Cabang (Rapimcab), Ahad (05/03/2023). Konfercab akan diirencanakan digelar akhir bulan Mei mendatang.
Ketua PC IPNU Kabupaten Mojokerto, Muhammad Bagus Sulaiman mengatakan, IPNU merupakan sebuah wadah organisasi dengan ragam perbedaan namun dipersatukan dengan visi-misi dan tujuannya. Kemudian dibalik makna logo itu sendiri yang mana jembatan ini sebagai penghubung antar dua daerah melambangkan organisasi IPNU IPPNU ini terus berkesinambungan.
“Di balik sebuah jembatan menunjukkan dua kolaborasi dua unsur atau lebih secara terbuka. Perkembangan saat ini sudah luar biasa terkait akselerasi, digitalisasi yang mana semuanya membutuhkan percepatan,” ujarnya, Rabu (08/03/2023).
Menurutnya, ketika tidak melakukan kolaborasi terbuka hanya ada dua, tertinggal atau tertindas. IPNU IPPNU ke depan harus bisa berkolaborasi secara berkesinambungan untuk membangun IPNU IPPNU lebih baik.
Pihaknya berharap, Konfercab nanti dapat menghasilkan sosok pemimpin yang diharapkan oleh kader dan perkembangan zaman, yang mampu beradaptasi dan berakselerasi dalam kemajuan organisasi yang serba digital.
Sementara Ketua panitia Konfercab, Yus Sahril Shobirin menambahkan, logo Konfercab yang terpilih menurutnya sudah memiliki arti yang baik. Bahwa PC IPNU-IPPNU Kabupaten Mojokerto harus menjadi sumber kemanfaatan dan pencegahan permasalahan.
“Oleh karena itu sudah seharusnya PC menjadi sumber kemanfaatan dan pencegahan permasalahan untuk keberlangsungan tingkatan di bawahnya,” tambahnya.
Makna Logo
Secara rinci, logo Konfercab tersebut memiliki makna tersendiri, yaitu terinspirasi dari Rolak Songo yang berada di Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto yang menghubungkan dengan Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo.
Sejarah singkat Rolak Songo dibuat pada tahun 1857 dengan tujuan pembangunan untuk pengairan persawahan dan mengatur tekanan debit air supaya meminimalisir terjadinya banjir.
Logo Konfercab IPNU ke-26 dan IPPNU ke-25 yang diserupakan seperti Rolak Songo memiliki arti dan harapan ke depan untuk PC IPNU IPPNU Kabupaten Mojokerto yang harus menjadi sumber kemanfaatan dan pencegahan permasalahan untuk Pelajar NU di Kabupaten Mojokerto.
Kenapa Rolak Songo? Karena bendungan ini memiliki 9 pintu atau songo lawang yang menyumbangkan Wali Songo atau 9 wali yang berada di tanah jawa. Tak hanya menyimbolkan Wali Songo, jumlah bintang di lambang NU berjumlah 9 dan di logo IPNU IPPNU pun sama. Oleh karena itu logo ini dibuat dengan ciri khas NU yang memiliki 9 bintang.
Kesimpulan dari filosofi logo ini adalah agar Pelajar NU bisa melestarikan, menjalankan, dan mengamalkan ajaran-ajaran Wali Songo yang menyebarkan agama Islam lewat budaya yang ada di Nusantara, khususnya di tanah Jawa dan Mojokerto. Dengan semangat pantang menyerah dan tetap memberikan kehidupan layaknya air mengalir.
