• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 30 April 2024

Metropolis

Gelar Pelantikan, Berikut Fokus Garapan PW IPPNU Jatim

Gelar Pelantikan, Berikut Fokus Garapan PW IPPNU Jatim
Ketua PW IPPNU Jatim, Aisyah Nur Afifah Maulidiyyah. (Foto: NOJ/ Ika Nur Fitriani)
Ketua PW IPPNU Jatim, Aisyah Nur Afifah Maulidiyyah. (Foto: NOJ/ Ika Nur Fitriani)

Surabaya, NU Online Jatim

Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jatim menggelar pelantikan pengurus di Auditorium Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Ahad (30/07/2023). Agenda tersebut mengusung tema ‘Peran Pelajar Putri Pembaharu di Abad Kedua NU’.

 

Ketua PW IPPNU Jatim Aisyah Nur Afifah Maulidiyyah menyampaikan beberapa poin penting yang akan menjadi fokus garapan PW IPPNU Jatim ke depan. Di antaranya perihal masa depan pelajar perempuan serta pentingnya adaptasi dan kolaborasi di abad kedua NU.

 

Aisyah menjelaskan, pelajar NU saat ini memiliki peran yang sangat penting. Sebab, di usia IPPNU merupakan masa peralihan remaja menuju dewasa dimana hal penting dalam kehidupan mulai terbentuk.

 

“Inilah kami perempuan pelajar dalam rentang usia matang yang kritis. Jika jalan yang kami pilih tepat maka cerahlah masa depan sebuah bangsa. Jika sebaliknya bisa jadi kehancuran generasi masa depan,” ungkapnya saat ditemui NU Online Jatim.

 

Membahas soal masa depan pelajar perempuan, Aisyah menginginkan agar para stakeholder senantiasa mendampingi serta membersamai proses para pelajar di Jawa Timur. Tidak hanya berfokus pada satu bidang, tetapi juga meliputi banyak bidang.

 

“Ketika membahas tentang perubahan sosial ajaklah kami. Bicara tentang pembentukan keluarga tuntunlah kami. Bicara penurunan generasi berkualitas maka bimbinglah kami. Bahkan, bicara tentang stunting, paling tepat kampanyekan pada kami. Sebab setiap generasi baru dirawat Allah SWT di rahim kami,” tegasnya.

 

Selain itu, di abad kedua NU ia menekankan pentingnya adaptasi dan kolaborasi. Tentu membina pelajar putri masa kini berbeda dengan pelajar putri di masa lampau, saat kepengurusan Nyai Hj Umroh Mahfudzoh. Di abad kedua NU para pelajar akan menghadapi berbagai tantangan.

 

“Oleh karena itu pelajar putri perlu adaptasi dengan pesatnya perkembangan zaman seperti teknologi, informasi dan komunikasi. Namun perlu ditekankan juga untuk tetap mengedepankan nilai keagamaan, Utamanya nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah,” ujarnya.

 

Mahasiswi pascasarjana Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini menjelaskan, adaptasi ini akan mendorong para pelajar untuk menciptakan penemuan baru di berbagai bidang. Adaptasi juga bisa menjadi pemantik untuk mengatasi permasalahan klasik yang terjadi di tengah masyarakat.

 

“Tentu dalam menyikapi hal tersebut perlu bekerja sama dan kolaborasi dengan kelompok masyarakat yang memang memiliki peran dan keilmuan di bidang tersebut,” tandasnya.


Metropolis Terbaru