• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Metropolis

Gus Ali Ajak Nahdliyin Cintai Sesama, Buang Iri dan Dengki

Gus Ali Ajak Nahdliyin Cintai Sesama, Buang Iri dan Dengki
Wakil Rais PWNU Jatim, KH Agoes Ali Masyhuri atau Gus Ali. (Foto: NOJ/ ISt)
Wakil Rais PWNU Jatim, KH Agoes Ali Masyhuri atau Gus Ali. (Foto: NOJ/ ISt)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Wakil Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, KH Agoes Ali Masyhuri menjelaskan hadits Nabi Muhammad SAW yang mengatakan tidak sempurna iman seorang muslim sebelum mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri. Penjelasan tersebut ia sampaikan saat kajian rutin di Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat Lebo, Sidoarjo, Senin (01/01/2024).

 

“Hadist ini cukup pendek tapi cakupannya sangat luas. Mengandung pelajaran yang sangat berharga. Kalau diri kita senang menemukan kenikmatan, kejayaan dan kesenangan, maka kita juga harus punya hati yang senang jika melihat saudara mendapat kenikmatan, kejayaan dan kesenangan,” katanya.

 

Gus Ali mengajak Nahdliyin agar membuang sifat iri dan dengki, terutama yang merasa senang ketika melihat orang lain susah atau susah melihat orang lain senang.

 

Dirinya pun lantas mengimbau agar Nahdliyin mengubah cara berpikir kampungan dan kolot. Di antara contoh pemikiran yang kolot ialah seperti memikirkan apa yang bisa didapat dari orang lain, yang hendaknya diubah menjadi apa yang bisa diberikan kepada orang lain.

 

“Kalau bisa menjadi orang yang memberi. Karena alyadul ulya khairun minal yadis sufla (tangan di atas lebih baik dari pada tangan yang di bawah),” ujarnya.

 

Ia menambahkan, untuk menjadi orang bisa memberi terlebih dahulu harus menjadi orang yang mempunyai kekuatan ekonomi. Maka memiliki kamapanan ekonomi menjadi penting untuk menjadi manusia yang bisa memberi kepada sesama.

 

Disebutkan, bahwa cukup banyak orang yang bisa mengamalkan shalat malam, puasa dan ritual ibadah lainnya. Namun, sulit menemukan seseorang yang gemar berbagi kepada sesama.

 

“Pada hadist yang lain Rasulullah SAW mengatakan, barang siapa yang menghilangkan satu kesusahan seorang mukmin, Allah akan melepaskan satu kesusahannya pada hari kiamat,” ucapnya menyitir sebuah hadist.

 

Melanjutkan penjelasan hadist di atas, Gus Ali menyebutkan bahwa barang siapa yang menutupi aib orang lain, Allah akan menutupi aibnya baik di dunia maupun akhirat. Allah senantiasa menolong hambanya, selama hambanya tersebut suka menolong sesamanya.

 

“Saya pernah menemukan orang yang sering bersedekah permen kepada anak-anak dan ketika wafat ia husnul khatimah. Wafatnya orang ini saat sujud shalat jamaah di masjid. Karena senang bersedekah permen kepada anak kecil,” tandasnya.


Metropolis Terbaru