Sidoarjo, NU Online Jatim
Wakil Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, KH Agoes Ali Masyhuri atau Gus Ali, menguraikan urgensi berbagi kebahagiaan dengan sesama manusia. Hal itu disampaikan saat mengisi kajian di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Kamis (28/04/2022) malam.
“Ketahuilah, berbagi kebahagiaan dan kesejahteraan merupakan bentuk konsistensi keimanan seseorang,” ungkapnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo itu menekankan, bahwa setiap Muslim tidak cukup menjadi shaleh ketika di masjid atau di rumah tangga. Namun, setiap Muslim dituntut juga untuk bersikap shaleh saat di tengah-tengah masyarakat.
Gus Ali lantas mengutip nasihat Sunan Drajat yang berbunyi; “Berilah tongkat kepada orang yang buta. Berilah makan kepada orang yang lapar. Berilah pakaian kepada orang yang belum berpakaian. Berilah payung kepada orang yang sedang kehujanan”.
“Penekanan dari nasihat tersebut ialah di ranah sosial kemasyarakatan. Bahwa keshalehan di masjid dan di rumah tangga harus mampu kita bawa menuju shaleh di kehidupan masyarakat yang nyata,” terangnya.
Disebutkan, bahwa Muslim yang baik adalah yang mau memberi makan dan mau menyapa sesama Muslim, baik yang dikenal atau pun tidak. Ia pun lantas mengajak para jamaah untuk selalu menyebarkan salam.
“Jangan menyebarkan fitnah dan permusuhan di tengah-tengah masyarakat. Sebarkanlah salam,” ungkapnya.
Menurut Gus Ali, prinsip dakwah adalah merangkul, bukan memukul. Mencari teman, bukan mencari lawan. Ia meyakini keberkahan dari langit dan bumi akan turun di bumi pertiwi manakala setiap Muslim mau berbagi kebahagian dan kesejahteraan, serta menyabarkan salam.
“Orang yang gemar menolong dan membantu sesama, berdasarkan penelitian kedokteran modern akan sehat badannya dan kuat jiwanya,” sebut Gus Ali.
Dikatakan Gus Ali, bahwa bila seorang Muslim gemar menolong sesama, maka Allah SWT akan menyiapkan fasilitas kehidupan yang indah, baik ketika di dunia maupun saat di akhirat.
“Mudah-mudah sedikit ilmu yang saya sampaikan senantiasa dijadikan nilai tambah. Untuk mengantarkan kita semua menjadi santri-santri yang istiqamah dalam iman, tauhid dan ketaatan,” pungkasnya.
