Sidoarjo, NU Online Jatim
Wakil Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, KH Agoes Ali Masyhuri memaparkan pentingnya membagi waktu bagi umat Islam. Menurutnya, penting bagi setiap muslim mengetahui akan pentingnya dan mulianya waktu.
Hal tersebut ia paparkan saat mengisi kajian rutin di Pondok Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo, Senin (25/12/2023).
“Jangan menyia-nyiakan setiap detik kecuali untuk dekat dengan Allah, selalu melakukan yang terbaik dalam kata dan perbuatan,” katanya.
Gus Ali menerangkan, waktu adalah kehidupan. Jika waktu terbuang percuma, maka akan hilang sebagian usia manusia. Ciri sempurnanya Islam seorang muslim adalah meninggalkan hal yang tidak memiliki faedah. Contohnya, saat ini setiap malam banyak orang yang ke Makam Sunan Ampel namun melakukan kegiatan yang tidak berfaedah seperti main kartu, karambol dan sebagainya.
“Tidak selalu orang yang dekat dengan Makam Sunan Ampel tahu tentang sejarah beliau,” terangnya.
Ia menjelaskan, menyibukkan diri dengan kegiatan yang tidak bermanfaat adalah salah satu bukti lemahnya iman. Hati seseorang yang dekat dengan Allah akan terhindar dari urusan manusia yang tidak bermanfaat. Seperti dalam Al-Qur’an surat Al-Asr semua manusia pada dasarnya adalah rugi kecuali orang yang beriman, dan imannya diwujudkan dengan amal saleh serta saling menasehati tentang kesabaran.
“Dalam hadits dijelaskan, tidak tergelincir dua kaki seseorang di hari kiamat, sehingga Allah menanyakan empat hal. Waktu mudanya digunakan untuk apa, umurnya untuk apa dihabiskan, hartanya dari mana ia dapatkan dan dibelanjakan untuk apa,” jelasnya.
Oleh karenanya, jika seorang manusia mampu menggunakan waktu dengan baik-baik maka akan selamat dan berhasil baik di dunia maupun di akhirat. Umur manusia memiliki batas, jika tidak digunakan dengan baik akan mengakibatkan dampak yang berat.
“Mengapa Allah bersumpah dengan waktu seperti pada surat Al-Asr? Karena waktu mempunyai kelebihan yang amat penting sampai akan ditanyakan saat di akhirat,” tandasnya.
