Metropolis

Gus Makmun Ploso Kediri Beberkan 7 Resep Menggapai Terangnya Hati

Senin, 8 Juli 2024 | 11:00 WIB

Gus Makmun Ploso Kediri Beberkan 7 Resep Menggapai Terangnya Hati

KH M Makmun Mahfud saat menyampaikan mauidhoh hasanah. (Foto: NOJ/Yuli Riyanto)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Pengasuh Pesantren Tabassam Al-Falah Ploso, Kediri, KH M Makmun Mahfud atau Gus Makmun membeberkan resep cara menggapai terangnya hati. Ada tujuh hal yang dapat dilakukan jika ingin mendapatkan terangnya hati.


Hal tersebut disampaikannya dalam acara pengajian umum peringatan tahun baru Islam 1446 Hijriah yang diselenggarakan oleh Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Jumputrejo di halaman Masjid Badrul Hasan, Desa Jumputrejo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (06/07/2024).


“Pertama, ikhlas dalam melaksanakan ibadah, walaupun diolok-olok tetap ikhlas (beribadah), dipuji juga tetap beribadah,” ujar Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kediri tersebut.


Selanjutnya yang kedua, birrul walidain atau berbakti kepada kedua orang tua, apabila masih memiliki orang tua. “Kebalikannya, kalau sudah tidak punya orang tua dan menjadi orang tua jangan sulit-sulit ketika dirawat oleh anak-anaknya,” terangnya.


Adapun resep yang ketiga yakni melakukan silaturrahim atau menyambung tali persaudaraan. Ia menyebut, menyambung itu kalau ada yang putus maka harus disambung kembali. Menurutnya, orang yang menyambung silaturrahim itu adalah orang yang datang bersilaturrahim ketika saudaranya memutus tali persaudaraan.


“Kalau ada yang memutus silaturahim sampeyan sambung, kita ini sudah terbiasa pokoknya kalau tidak datang duluan saya juga tidak mau datang bersilaturrahim. Amar ma’ruf itu yang paling baik adalah memberi kepada orang yang tidak pernah memberi kepada kita,” ungkapnya.


Gus Makmun menerangkan, resep keempat yaitu tidak menyia-nyiakan umur untuk bermaksiat dan maksiat yang paling sulit dihindari adalah menggunjing orang lain. Sedangkan resep kelima, tidak menuruti hawa nafsu, padahal manusia itu kesukaannya menuruti hawa nafsu. Kemudian resep keenam, bersungguh-sungguh dalam beribadah. Shalat itu kelihatannya ringan tapi berat istiqamahnya. Ketujuh, banyak berdzikir kepada Allah SWT.


“Semoga ketujuh hal itu bisa kita lakukan dan hati kita diterangkan oleh Allah SWT. Mudah-mudahan kita semua selalu ingat kepada Allah SWT. Karena kalau kita selalu menjaga Allah SWT dengan selalu melaksanakan perintah dan menjauhi segala larangan-Nya, maka kita akan selalu dijaga oleh Allah SWT,” paparnya.


Diketahui, acara pengajian umum tersebut dihadiri oleh Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Sukodono, Kepala Desa Jumputrejo dan Babinkamtibmas Polsek Sukodono. Tampak hadir pula, segenap pengurus PRNU Jumputrejo bersama lembaga dan badan otonom (banom), takmir masjid, tokoh masyarakat setempat, serta tamu undangan lainnya.