Sidoarjo, NU Online Jatim
Habib Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman al-Jufri mendukung dan mendorong Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftahul Akhyar dan jajaran tanfidziyah agar kitab Kitab Adabul Alim Wal Muta'alim karangan KH Hasyim Asy'ari diajarkan di semua pesantren dan lembaga pendidikan di naungan NU.
Hal tersebut disampaikan oleh Habib Ali al-Jufri saat mengisi acara halaqah internasional yang digelar oleh PBNU, Rabu (24/08/2022).
“Sebab dengan adab yang diuraikan oleh KH Hasyim Asy’ari di kitab Adabul Alim Wal Muta'alim akan mencetak pendakwah yang memiliki kesungguhan dan ketulusan baik di era digital atau era manapun akan menjadi pondasi kesuksesan,” ungkapnya.
Dijelaskan bahwa bekal umat Islam untuk menghadapi tantangan zaman digital adalah dengan mengamalkan sepuluh adab yang ditulis oleh pendiri NU di kitab Adabul Alim Wal Muta'alim.
“NU sebentar lagi akan genap mencapai satu abad, NU punya jamaah terbesar di dunia,” tuturnya.
Habib Ali al-Jufri mengatakan, era digital membawa banyak manfaat. Seperti para santri akan dengan mudah menemukan banyak kitab-kitab di media digital.
"Juga bisa memudahkan untuk belajar kepada para ulama melalui pengajian yang ada di media digital,” ujarnya.
Namun, Habib Ali al-Jufri mengingatkan untuk tidak menelan mentah-mentah semua yang ada di media digital. Ia berharap para santri agar tidak selalu tergantung dengan media digital. Jika tidak terlalu darurat sebaiknya santri tidak langsung mencari di media digital.
“Cari dengan sabar di kitabnya meski butuh waktu satu, dua jam bahkan sahari dua hari. Sebab pencarian semacam ini akan membina dan meningkatkan kinerja akal secara ilmiah. Karena ketika membuka kitab akan membaca banyak isi di setiap lembar saat mencari,” tandasnya.