• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Metropolis

Hasil Rukyatul Hilal Berbagai Lokasi di Jatim

Hasil Rukyatul Hilal Berbagai Lokasi di Jatim
Kegiatan rukyatul hilal di Ponorogo. (Foto: NOJ/ Husnul Khotimah)
Kegiatan rukyatul hilal di Ponorogo. (Foto: NOJ/ Husnul Khotimah)

NU Online Jatim
Sejumlah titik di Jawa Timur menjadi lokasi rukyatul hilal bil fi’li guna menentukan awal bulan Ramadhan 1443 Hijriyah, Jumat (01/04/2022) sore. Namun hasil dari pemantauan tersebut tidak berhasil melihat hilal.
 

Di Kota Probolinggo dilaksanakan di Pelabuhan Delta Artha Bahari Nusantara (DABN), Mayangan oleh Kementrian Agama (Kemenag) bersama Pengurus Cabang (PC) Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) setempat serta sejumlah elemen lainnya.
 

Namun, di lokasi tersebut tidak berhasil melihat hilal. "Karena cuaca sangat tidak mendukung, mendung, matahari saja sudah tidak tampak apalagi bulanya," kata Saiful Bahri, Wakil Ketua PC LFNU Kota Probolinggo.
 

Kasi Bimas Islam Kemenag Kota Probolinggo, Arifin Budianto menjelaskan, rukyatul hilal ini merupakan salah satu langkah untuk menentukan awal bulan hijriyah. "Karena ini merupakan  perintah baginda Nabi untuk melihat hilal," katanya.
 

Hasil data yang diperoleh untuk tinggi hilal geosentrik (hakiki) 1 derajat  55 derajat 19.78 derajat dan untuk tinggi hilal tepisentrik (mar'i) 1 derajat 55 derajat 23.42 derajat.
 

Santri Ikut Rukyatul Hilal di Ponorogo
Rukyatul hilal juga dilaksanakan di Watoe Dhakon Observatory Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN)  Ponorogo. Kegiatan ini juga diikuti santri Lajnah Falakiyah dari Pondok Pesantren Annuqyah Sumenep.
 

"Alhamdulillah IAIN Ponorogo dapat melaksanakan kegiatan rukyatul hilal kembali,  setelah dua tahun tidak dilaksanakan. Acara ini sudah diawali sejak pagi yaitu kegiatan halaqah falakiyah yakni pembelajaran mengenai perhitungan falak yang diikuti mahasiswa dan santri Lajnah Falakiyah dari Pondok Pesantren Annuqyah Sumenep," kata Khusniati Rofiah selaku Dekan Fakultas Syariah IAIN Ponorogo. 
 

Dari hasil rukyat, hilal berada pada ketinggian 2 derajat 13 menit. Rukyat dilakukan pada pukul 17:40:21- 17:48:27 yang dapat disimpulkan hilal tidak terlihat. 
 

"Dengan demikian,  maka hilal belum dapat diidentifikasi, artinya belum dapat dilihat dan  tidak ada persidangan," ungkap Ahmad Junaidi Pembina Observatory IAIN Ponorogo.
 

Acara ini dihadiri oleh perwakilan Kemenag Ponorogo, pejabat Kemenag Kabupaten Madiun,  tim Laboratorium Falak IAIN Ponorogo, dan beberapa delegasi mahasiswa di Ponorogo dari fakultas Syariah seperti IAIRM Ngabar dan Universitas Darussalam Gontor,  serta santri Pondok Pesantren Annuqayah Sumenep,   BHR Ponorogo,  PC LFNU Ponorogo,  dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Ponorogo. ​​​​​​​
 

Hasil di Condrodipo
Hilal juga tidak terlihat di Bukit Condrodipo, Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik dalam pemantauan yang dilakukan LFNU Gresik, Jumat (01/04/2022) sore. 
 

"Tim kami sudah melakukan pengamatan dengan berbagai alat manual maupun canggih seperti teodolit, teleskop binokular dan monokular tetapi hilal tidak terlihat karena faktor cuaca mendung," kata Sekretaris LFNU Gresik, Angga Purwancara.
 

Ia menjelaskan, proses dimulai sejak matahari terbenam berdasarkan metode hisab tadqiqi dengan tinggi hilal antara 1 derajat 22 menit 35 detik hingga 2 derajat 15 menit 56 detik.
 

Hasil pemantauan, tambah Angga, berdasarkan metode hisab tadqiqi tinggi hilal masih antara 1 derajat 22 menit 35 detik hingga 2 derajat 15 menit 56 detik. "Berdasarkan inkamnur rukyah nahdlatul ulama tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi hilal minimal 6,4 derajat," ujarnya. 
 

Hadir dalam rukyatul hilal antara lain Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah, Kapolres Gresik, AKBP Mochammad Nur Azis, Kepala Kemenag Gresik, Sahid, Ketua Pengadilan Agama Gresik, Prabu Sugiri Permana, Sekda Gresik, Achmad Wasil, dan Perwakilan kantor wilayah Kemenag Jawa Timur.​​​​​​​
 

Cuaca berawan di Pacitan​​​​​​​
PC LFNU Pacitan menggelar rukyatul hilal awal Ramadlan 1443 Hijriah di Pantai Srau, Desa Candi Kecamatan Pringkuku pada Jumat (01/04/2022).
 

"Di Pacitan, Pantai Srau sangat strategis untuk pemantauan hilal karena posisi matahari tidak terhalang tebing ataupun pepohonan," kata Prandika Dimas Sanjaya selaku Tim Rukyatul Hilal PC LFNU Pacitan.
 

Terpantau, lokasi yang berada di titik koordinat lintang -8° 15.144' LS" LS dan bujur 110° 59"41.6 BT itu dipenuhi kabut tebal. Berbagai peralatan mulai dari pengukur kiblat, waterpass, tongkat istiwa, theodolit hingga teleskop rukyat pun sudah siap digunakan di lokasi tersebut. 
 

"Meskipun peralatan sudah kami siapkan dengan baik, namun jika cuaca tidak mendukung, hilal jarang terlihat di lokasi ini," kata Muhammad Rofiq Fauzi, salah satu Tim Badan Hisab dan Rukyat (BHR) Kabupaten Pacitan. 
 

Ia mengungkapkan, menurut fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) nomor 2 Tahun 2004 proses penentuan 1 Ramadlan dapat dilakukan dengan cara hisab dan rukyatul hilal yang kemudian akan dilanjutkan dengan sidang isbat oleh kementerian agama. 
 

Proses rukyatul hilal sangatlah singkat. Hanya 9 menit lebih 3 detik. Jika dalam rentang waktu tersebut dari tim yang hadir tidak ada yang mampu melihat hilal, maka bulan sya'ban akan digenapkan menjadi 30 hari. 
 

"Jika di antara hadirin ada yang melihat hilal silakan laporan kepada kami untuk dilakukan sumpah," terangnya sembari memandu proses rukyatul hilal. 
 

Waktu maghrib sudah tiba, terpantau kegiatan berjalan cukup lancar. Namun, hingga batas akhir rukyatul hilal habis, tidak satu pun anggota tim yang berhasil melihat hilal.
 

Diketahui, proses rukyatul hilal selain dari pengurus LFNU Pacitan, kegiatan tersebut juga melibatkan berbagai pihak. Seperti pimpinan pondok pesantren se-Kabupaten Pacitan, Ormas Islam, Tim BHR Pacitan, dan Kantor Urusan Agama (KUA) kota setempat. 


Editor:

Metropolis Terbaru