• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 24 April 2024

Tapal Kuda

Hasil dan Proses Rukyatul Hilal di Lumajang dan Situbondo

Hasil dan Proses Rukyatul Hilal di Lumajang dan Situbondo
Tim LFNU Lumajang saat rukyatul hilal di Pantai Wotgalih, Jumat (01/04/2022). (Foto: NOJ/ Sufyan Arif)
Tim LFNU Lumajang saat rukyatul hilal di Pantai Wotgalih, Jumat (01/04/2022). (Foto: NOJ/ Sufyan Arif)

Lumajang, NU Online Jatim
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Kabupaten Lumajang melakukan rukyatul hilal atau pemantauan hilal di pantai Wotgalih Yosowilangun pada Jumat (01/04/2022). Dalam prosesnya, petugas tidak berhasil melihat hilal disebabkan tertutup mendung. Hal yang sama juga terjadi di Kabupaten Situbondo.
 

Hasil di Kabupaten Lumajang itu sudah diprediksi sejak awal. Sebab saat berangkat ke lokasi pemantauan, Tim LFNU Lumajang yang diikuti belasan orang diguyur hujan cukup lebat. Namun sekitar pukul 16.50 WIB hujan sudah mulai reda namun mendung terlihat cukup tebal.
 

"Kabupaten Lumajang tidak mampu melihat hilal, karena ufuk barat tertutup awan tebal walau sedikit ada mega merah. Hilal sudah dibawah ufuk," jelas Hidayatullah, Ketua PC LFNU Lumajang usai rukyat.
 

Ia menambahkan, dari hasil laporan tempat pemantauan lainnya di Jawa Timur melalui zoom meeting, dilaporkan hilal tak terlihat sebab mendung dan tidak imkan.
 

"Kita tunggu hasil sidang isbat pemerintah dan ikhbar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), karena ini masih mengumpulkan data dari wilayah lainnya," tandasnya.
 

Di Situbondo mendung
Sementara itu, PC LFNU Situbondo dan Kementerian Agama (Kemenag) setempat melaksanakan hisab dan rukyatul hilal di Pantai Pecinan, Desa Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran.
 

Ustadz Kaspon, Ketua PC LFNU Situbondo, Pantai Pecinan sangat cocok dalam melihat posisi hilal karena daratan yang menjorok ke tengah laut.
 

"Di sini (Pantai Pecinan) adalah tempat yang pas untuk melihat posisi hilal, karena daratan yang paling menjorok ke tengah laut di banding dengan lokasi lainnya di Situbondo," ujarnya.
 

Di tempat yang sama, tim ahli Badan Hisab Rukyat (BHR) Kabupaten Situbondo, Irfan Hilmi menyatakan, berdasarkan hasil hisab hilal haqiqi di Pantai Kalbut hampir lebih dari 2 derajat.
 

"Berdasarkan hisab yang kami lakukan di kawasan Pantai Kalbut adalah 2 derajat dan bahkan hampir 2,5 derajat," terangnya.
 

Ia mengatakan, untuk menentukan awal Ramadhan memerlukan waktu dan ketelitian yang tepat serta harus melibatkan banyak metode.
 

"Kita harus teliti dan disiplin waktu dalam memantau hilal di Pantai Kalbut ini, maka dari itu ada 2 metode, yaitu dengan digital dan benang," katanya.
 

"Posisi hilal akan berada di sebelah selatan matahari, namun hingga pukul 17.38 WIB hilal tidak terlihat karena terhalang oleh awan dan hilal telah ghurub di bawah 2 derajat," ujarnya.
 

Dengan demikian hilal di Kabupaten Situbondo tepatnya di Pantai Kalbut tidak berhasil dilihat karena cuaca yang kurang bersahabat.


Editor:

Tapal Kuda Terbaru