• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Keislaman

Sya'ban, Bulan Mulia yang Sering Dilupakan

Sya'ban, Bulan Mulia yang Sering Dilupakan
Sya'ban kerap dilupakan, padahal merupakan bulan mulia. (Foto: NOJ/NU Network)
Sya'ban kerap dilupakan, padahal merupakan bulan mulia. (Foto: NOJ/NU Network)

Dalam hitungan hari bulan Rajab akan berakhir. Namun hal ini bukan berarti keberkahan bulan mulia akan berakhir pula, sebab ada bulan Sya'ban yang menanti. Dengan demikian, terbuka kesempatan untuk terus menambah pundi-pundi kebaikan seiring dengan perubahan bulan.


Bulan Sya'ban adalah salah satu bulan mulia yang menjadi pintu pengantar menuju bulan Ramadhan. Artinya siapa yang berupaya membiasakan diri dan bersungguh-sungguh ibadah di bulan Sya'ban ini, maka diharapkan akan meraih kesuksesan di bulan Ramadhan. Karenanya, kerahkan segala kekuatan untuk memastikan di bulan Sya’ban ini diisi amal ibadah terbaik, baik ibadah murni (mahdhah) maupun ghairu mahdhah.


Sya’ban, demikian penamaannya, karena memancarkan banyak cabang kebaikan (yatasya’abu minhu khairun katsir). Menurut pendapat lain, Sya’ban berasal dari kata Syi’b, yaitu jalan di sebuah gunung atau jalan kebaikan. 
 

Perhatikan salah satu hadits yang bersumber dari Sayyidah Aisyah:


عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، قَالَتْ: كانَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ يَصُومُ حتَّى نَقُولَ: لا يُفْطِرُ، ويُفْطِرُ حتَّى نَقُولَ: لا يَصُومُ، فَما رَأَيْتُ رَسولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إلَّا رَمَضَانَ، وما رَأَيْتُهُ أكْثَرَ صِيَامًا منه في شَعْبَانَ


Artinya: Dari Aisyah, ia berkata: Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam puasa beberapa hari sampai kami katakan, beliau tidak pernah tidak puasa, dan terkadang beliau tidak puasa, hingga kami katakan, beliau tidak melakukan puasa. Dan saya tidak pernah melihat Rasulullah berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, saya juga tidak melihat beliau berpuasa yang lebih sering ketika di bulan Sya’ban. (HR Bukhari dan Muslim)


Sya'ban menjadi bulan yang sebaiknya diperlakukan layaknya bulan Rajab. Pasalnya bulan ini kerap diabaikan. Padahal di bulan Sya'ban seluruh amal dilaporkan kepada Allah SWT. Hal tersebut sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut ini: 


ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ


Artinya: Ini adalah bulan yang sering dilalaikan banyak orang, bulan antara Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan di mana amal-amal diangkat menuju Allah. Saya (Nabi) ingin ketika amal saya diangkat dalam kondisi berpuasa. (HR An-Nasa’i dan Ahmad)


Dari beberapa redaksi hadits di atas dapat dipahami bahwa bulan Sya'ban memiliki keistimewaan yang tidak kalah dengan bulan Rajab. Meningkatkan amal ibadah di bulan Sya'ban juga menjadi momentum diangkatnya seluruh amal kepada Allah SWT.


Editor:

Keislaman Terbaru