• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Metropolis

Hati-hati, 4 Kabupaten di Jatim Ini Diserang Wabah PMK

Hati-hati, 4 Kabupaten di Jatim Ini Diserang Wabah PMK
Foto: Detikcom
Foto: Detikcom

Surabaya, NU Online Jatim

Warga di Jawa Timur patut berhati-hati terhadap munculnya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak. Wabah PMK diketahui pertama kali dilaporkan di Kabupaten Gresik. Kemudian, ditemukan pula di Lamongan, Mojokerto, dan Sidoarjo.


Setidaknya tercatat ada sebanyak 1.247 ekor hewan ternak yang terjangkit PMK. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menduga virus penyebab PMK pada ribuan hewan ternak di Jatim berasal dari hewan impor ilegal.


Indonesia sendiri sudah bebas PMK sejak 1986 dan mendapatkan pengakuan internasional pada 1990.


Adapun tanda hewan terkena penyakit tersebut berupa demam tinggi 39-41 derajat celcius, keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa.


Selain itu terdapat luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, kaki pincang, luka pada kaki dan diakhiri kuku lepas, sulit berdiri, gemetar, napas cepat, produksi susu turun drastis dan menjadi kurus.


Polisi turun tangan

Sementara itu, Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polda Jawa Timur mengawasi peredaran hewan ternak menyusul munculnya wabah PMK tersebut. Saat ini, ada ribuan hewan ternak di Jatim yang dilaporkan terjangkit virus tersebut.


"Berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas Peternakan Provinsi Jatim, Asosiasi Obat Indonesia, untuk masalah PMK kami siap membantu dan sudah disediakan personel," kata Dirreskrimsus Polda Jatim Kombes Pol Farman sekaligus Kasatgas Pangan Polda Jatim dilansir CNNIndonesia.com, Selasa (10/05/2022).


Ia mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Provinsi, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Bea Cukai, Balai Karantina, dan Pusat Veterania Farma.


Farman menyampaikan, berdasarkan keterangan ahli, tingkat kematian akibat PMK rendah. Hewan yang terinfeksi virus penyebab PMK bisa sembuh dengan masa inkubasi dan penyembuhan selama 14 hari.


"Apabila sudah sembuh tidak ada masalah untuk dipotong, karena virus dalam PH tertentu tidak aktif dan akan mati pada suhu 60 derajat celcius," ucapnya.


Farman mengatakan, Satgas Pangan telah mengeluarkan telegram kepada seluruh Kapolres di Jatim terkait penanganan wabah PMK.


Melalui telegram itu, Farman di antaranya meminta Kapolres memastikan ketersediaan obat-obatan, pembatasan lalu lintas hewan ternak dari dan menuju daerah wabah, dan melakukan vaksinasi pada hewan yang sehat.


"Selanjutnya satgas Pangan Polda Jatim akan terus berkoordinasi dengan Pemprov jatim bersama stake holder terkait dalam penanganan lebih lanjut," tandasnya.


Editor:

Metropolis Terbaru