• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Metropolis

Hilal Terpantau di Bukit Condrodipo Gresik

Hilal Terpantau di Bukit Condrodipo Gresik
Pusat pemantauan Rukyatul Hilal di Bukit Condrodipo, Gresik.
Pusat pemantauan Rukyatul Hilal di Bukit Condrodipo, Gresik.

Surabaya, NU Online Jatim
Berdasarkan hasil pelaksanaan rukyatul hilal atau pemantauan anak bulan di sejumlah lokasi di Jawa Timur pada Ahad (01/04/2022), khususnya di Balai Rukyat Bukit Condrodipo, Gresik hilal terlihat berada di ketinggian sekitar 4 derajat.


Berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada saat penentuan 1 Ramadhan, syarat untuk melakukan rukyatul hilal yaitu ketinggian anak bulan minimal tiga derajat dengan sudut elongasi minimal 6,4 derajat.


“Perukyat di Bukit Condrodipo Gresik melihat dengan mata telanjang pada pukul 17.26 bahwa hilal berada di ketinggian sekitar 4 derajat 2 menit 12 detik,” ujar Wakil Sekretaris LFNU Gresik, M Aminuddin.


Hal ini juga dikuatkan dengan posisi sudut elongasi 6,4 derajat dan telah memenuhi standart minimal. Dengan demikian, Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriyah jatuh pada Senin (02/05/2022). Namun demikian, penetapan atau keputusannya tetap menunggu sidang isbat dari Kemenag RI dan PBNU.


Sebelumnya diberitakan, bahwa soal penetapan 1 Syawal 1443 Hijriyah berpotensi menimbulkan perbedaan pandangan dan keputusan. Perbedaan tersebut bukan pada ketinggian hilal, tapi pada aspek sudut elongasi hilal.


“Sudut elongasi ini berkaitan dengan seberapa tebal hilal saat dipantau. Semakin tinggi derajat elongasi, maka semakin tebal penampakan hilal tersebut,” tutur KH Shofiullah atau Gus Shofi, Ketua LFNU Jatim waktu itu.


Menurut Gus Shofi, terkait sudut elongasi hilal muncul dua pendapat. Ada yang mengusulkan berpatok pada sudut elongasi berbasis geosentris, yakni diukur dari titik pusat bumi.


“Ada pula yang mengusulkan menggunakan sudut elongasi berbasis toposentris, yaitu proses ukur dari permukaan bumi,” tandasnya.


Metropolis Terbaru