• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 19 Maret 2024

Metropolis

JQHNU Jatim Gelar Pendidikan Guru Pendidik Al-Qur'an Berkualitas

JQHNU Jatim Gelar Pendidikan Guru Pendidik Al-Qur'an Berkualitas
Pendidikan Guru Pendidik Al-Qur'an oleh PW JQHNU Jatim. (Foto: NOJ/ Wildanil Mubarok)
Pendidikan Guru Pendidik Al-Qur'an oleh PW JQHNU Jatim. (Foto: NOJ/ Wildanil Mubarok)

Surabaya, NU Online Jatim
Pimpinan Wilayah (PW) Jam’iyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) Jatim melalui Lembaga Pengembangan, Pembinaan, Pendidikan dan Pengajaran Al-Qur’an (LP4Q) menggelar Pendidikan Guru Pendidik Al-Qur’an. Kegiatan tersebut dipusatkan di Aula Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, Sabtu (24/09/2022).


Ketua PW JQHNU Jatim KH Akhid Sufiaji mengatakan, peserta kegiatan tersebut merupakan pendidik Al-Qur’an dari kalangan akademisi yang sudah senior. “Hal itu dilakukan karena untuk mencetak pendidik atau guru Al-Qur’an itu tidak boleh asal-asalan,” ujarnya.


Ketua LP4Q Pusat ini menyampaikan, tujuan kegiatan ini untuk menyiapkan pendidik Al-Qur’an yang berkualitas. Dengan itu nantinya peserta diharapkan mampu menyiapkan instruktur pendidik di daerah masing-masing.


“Harapan dari kegiatan ini adalah mampunya peserta untuk menjadi instruktur di tingkatan cabang di Jawa Timur, atau bahkan mampu menjadi instruktur di tingkat Nasional,” ungkapnya.


Kiai Akhid menyebutkan, program dan kegiatan JQHNU Jatim cukup banyak dan beragam. Kegiatan tersebut kesemuanya memiliki kaitan langsung dengan Al Qur’an, seperti Riyadloh, Khotmil Qur’an, Naharul Qiroah, dan lain sebagainya.


“Bahkan, di JQHNU ada bagian pendidikan Al-Qur’an. Dan dari sekian banyaknya pendidik Al-Qur’an di Jawa Timur ini, banyak pendidik yang mempunyai metodologi atau cara belajar Al-Qur’an sendiri-sendiri,” sebut Kiai Akhid.


Namun, metode yang resmi secara institusional milik JQHNU ialah Metode Tartila pada tahun 1998. Karena pesatnya pengembangan Metode Tartila, maka dibuatlah lembaga di bawah naungan JQHNU Jatim, yaitu LP4Q.


“Tugasnya di antaranya ialah untuk mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan Metode Tartila tersebut,” pungkasnya.


Penulis: Wildanil Mubarok


Metropolis Terbaru