Resmi dilantik, PW JQHNU Jatim Diharap Jalankan Tugas-tugas Ini
Ahad, 17 April 2022 | 12:00 WIB

Pengurus PW JQHNU Jatim saat dilantik KH Saifullah Ma'sum dari Pimpinan Pusata (PP) JQHNU. (Foto: NOJ/ Sufyan Arif)
Sufyan Arif
Kontributor
Surabaya, NU Online Jatim
Pimpinan Wilayah (PW) Jam'iyyatul Qurra' Wal Huffadz Nahdlatul Ulama (JQHNU) Jawa Timur (Jatim) resmi dilantik pada Sabtu (16/04/2022) malam ba'da tarawih. Dalam pelantikan yang dipusatkan di Aula KH Bisri Sansuri Gedung PWNU Jatim ini, JQHNU diharap menjalankan beberapa tugas penting yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Tampak hadir pada acara tersebut Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar, Ketua Pimpinan Pusat (PP) JQHNU KH Saifullah Ma'sum, dan beberapa jajaran pengurus PW JQHNU Jatim.
Dalam arahannya, KH Saifullah Ma'sum menyatakan, JQHNU akan menjadi beban umat jika dalam perjalannya biasa-biasa saja. Karena menurutnya berlangsungnya tahfidz, tilawah dan pengajaran Al-Qur'an tetap akan berjalan meskipun tanpa JQHNU.
"Maka ada dalam JQHNU yang namanya misi Al-Qu'rannya, saya selalu mewanti-wanti untuk hati-hati, serius, komitmen. Maka Allah mengancam kita karena termasuk orang yang mengkhianati jika kita tinggalkan ini," jelasnya.
Kiai Saifullah menegaskan, JQHNU Jatim harus tampil sebagai mediator antar umat lembaga Al-Qu'ran dengan pemangku kepentingan guna memecahkan problem yang ditemui.
"Nanti JQHNU Jatim bisa menemui gubernur apa siapalah mengenai agenda dan problem yang dialami dan dirasakan masyarakat Al-Qu'ran kemudian dipecahkan," imbuhnya.
Selain itu, JQHNU Jatim harus menjadi fasilitator penanganan Al-Qu'ran dengan program yang dirasakan masyarakat di berbagai level seperti pesantren, TPQ dan mushala-mushala. JQHNU yang berisi Qari' dan penghafal Al-Qur'an dinilai kompeten dalam menangani itu.
"Itu memang bagian kita, maka JQHNU Jatim harus menjadi percontohan JQHNU lainnya dengan inovasi lebih. Tadarus, tilawah itu biasa, maka bagaimana ini dikemas dengan kreatif untuk menyuarakan dakwah islam," lanjutnya.
Yang tak kalah penting menurut Kiai Saifullah, JQHNU Jatim harus tampil sebagai jalan keluar di tengah maraknya ideologi radikal yang muncul dengan kemasan Al-Qur'an. Hal itu tentunya sangat berbahaya karena dianggap bertentangan dengan nilai-nilai Al-Qu'ran itu sendiri.
"JQHNU harus hadir dengan tutorialnya menyampaikan dengan Al-Qur'annya membendung itu, karena ini menyebabkan problem sosial luara biasa. Kita juga sudah merintis koperasi yang nanti JQHNU Jatim bisa gabung, nanti akan kirim tim koperasi kesini," tandasnya.
Terpopuler
1
Peringati 10 Muharram, Unisma Santuni 1.500 Anak Yatim dan Dhuafa
2
Innalillahi, Pengasuh Pesantren Denanyar KH Ahmad Wazir Ali Wafat
3
Pesantren Denanyar Jombang Juga Keluarkan Fatwa Haram Sound Horeg
4
Festival Yatim 2025, LAZISNU Sidoarjo Distribusikan Ratusan Juta untuk 1000 Anak
5
Pesantren Mahika Sidoarjo Gelar Sarasehan Sambut Kedatangan Santri Baru
6
Susunan Lengkap Pengurus Idarah Aliyah JATMAN Masa Khidmat 2025–2030
Terkini
Lihat Semua