• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Metropolis

Kemenag Jatim Temukan Puluhan MTs di Sampang Gunakan Buku Menyimpang

Kemenag Jatim Temukan Puluhan MTs di Sampang Gunakan Buku Menyimpang
Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. (Foto: NOJ/.suarasurabaya.net)
Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. (Foto: NOJ/.suarasurabaya.net)

Surabaya, NU Online Jatim

Berita beredarnya buku ajar fikih dan akidah akhlak yang diduga menyimpang di Kabupaten Sampang terus mendapatkan atensi dari berbagai kalangan. Bahkan, Kementerian Agama atau Kemenag Jawa Timur mencatat sebanyak 41 madrasah tsanawiyah atau mts di kabupaten tersebut  yang masih menggunakan buku mata pelajaran agama Islam yang diduga mengandung materi menyimpang.


Penegasan ini disampaikan Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur, Santoso. Dia menyebutkan bahwa data yang ada berdasarkan hasil penelusuran tim gabungan yang terjun mengusut buku-buku tersebut.


"Total sementara mts sasaran 96, mts menerapkan bahan ajar 'masih polemik' 41. Mts tidak menerapkan bahan ajar 'masih polemik' 55," kata Santoso sebagaimana dilansir CNNIndonesia.com.


Santoso mengatakan data sementara ini dikumpulkan tim gabungan sejak 8-9 Agustus 2023 lalu di 96 mts sasaran. Ia pun memastikan bakal menarik buku-buku yang diduga mengajarkan ajaran menyimpang tersebut.


"Inggih (red. Iya) [akan ditarik]," kata Santoso.


Sebelumnya, hasil kajian dari Media Literasi Kampus Institut Agama Islam Nazhatut Thullab (MLK IAI Nata) Sampang menemukan kejanggalan dalam delapan buku pelajaran jenjang mts yang mengandung materi menyimpang di kawasan tersebut. Buku itu terdapat terbitan Kemenag dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).


Ketua MLK IAI Nata Sampang, Mokaffi merinci buku-buku itu dua di antaranya adalah terbitan Kemendikbud RI, dan dua lagi terbitan Kemenag RI.


Mokaffi merinci terdapat 50 muatan yang diduga menyimpang dari delapan buku yang diteliti oleh para ahli fikih. Temuan itu adalah akumulasi dari kajian yang dilakukan sepanjang 2021. Ia menjelaskan khusus buku terbitan Kemenag, ada 28 masalah. 


Merespons temuan itu, Kemenag langsung membentuk tim khusus untuk mengklarifikasi koreksian konten buku mata pelajaran fikih kelas VII untuk mts tersebut.


Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag, Moh Ishom menjelaskan tim yang dibentuk selanjutnya akan dikirim untuk mengklarifikasi kondisi di lapangan terkait penggunaan buku mata pelajaran tersebut.


"Kami membentuk tim untuk mendalami informasi tentang konten pada buku PAI di Madrasah. Mereka akan dikirim untuk mengklarifikasi kondisi di lapangan," tandas dia.


Editor:

Metropolis Terbaru