Surabaya, NU Online Jatim
Para sarjana memiliki tugas yang tidak ringan, namun juga mulia usai merampungkan studi formalnya. Yakni sedapat mungkin menjadi rujukan sebagaimana para pahlawan. Kalau spirit tersebut yang mengemuka, maka tentu akan menjadi kebangaan di masyarakat sesuai profesi yang digeluti.
Pandangan ini disampaikan Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Fithrah Surabaya, Rosidi. Hal tersebut dikemukakan sebagai sambutan wisuda ke-11 kampus setempat dan berharap para wisudawan menjaga akhlak di tengah tengah masyarakat.
“Percayalah bahwa sukses akan saudara-saudari raih jika nilai dan sikap luhur seperti para pahlawan negeri ini terus saudara kembangkan,” katanya sebagaimana rilis yang diterima media ini, Senin (31/10/2022).
Menurutnya, di manapun berada dan jadi apapun kelak baik menjadi tokoh agama, tokoh masyarakat, birokrat, profesional, entrepreneur maupun sebagai seorang pendidik hendaknya tetap menjaga nilai luhur. Karena hal ini telah diajarkan para pendahulu, utamanya pahlawan nasional.
Lebih lanjut, dirinya menekankan agar wisudawan siap menjadi orang tua. Hal ini seperti pernah disampaikan oleh mantan Wakil Ketua 1 STAI Al Fithrah yang sekaligus mantan Rektor UIN Malang Abdul Haris. Rosid mengutip perkataan Haris bahwa para alumni harus siap menjadi orang yang dituakan di lingkungannya.
“Orang yang dituakan maksudnya adalah di manapun alumni STAI Al Fithrah berada hendaknya menjadi rujukan, marji’, referensi, tempat mengadu dan mencari solusi,” pungkasnya.
Kampus ini menggelar sidang senat terbuka wisuda ke-11 dengan meluluskan 106 wisudawan. Mereka terdiri dari Prodi IlmuAlquran Tafsir 9 orang, Ilmu Tasawuf 13 orang, Manajemen Pendidikan Islam 51, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah 24, dan Perbankan Syariah 19 orang.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Ketua I Bidang Akademik H Abd Azis menyampaikan lulusan terbaik di hadapan para pimpinan, dosen, 106 wisudawan dan orang tua wisudawan. Wisudawan terbaik dalam wisuda ke-11 kali ini diperoleh oleh Utami Novita Lestari dari Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah dengan IPK 3.66, Muhammad Nur Ridho Waliden dari Prodi Manajemen Pendidikan Islam IPK 3.6, Navida Zulfa Safitri dari Prodi Ilmu Tasawuf IPK 3.53, Ahlul Maghfiroh dari Prodi Perbankan Syariah IPK 3.52, Nurul Ismiyah dari Prodi Ilmu Tafsir dengan IPK 3.51.
