• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Metropolis

STAI Al Fithrah Surabaya Wisuda Ratusan Sarjana Baru 

STAI Al Fithrah Surabaya Wisuda Ratusan Sarjana Baru 
STAI Al Fithrah Surabaya menggelar prosesi wisuda ke-11 pada Sabtu (29/10/2022) dengan diikuti 106 wisudawan. (Foto: NOJ/Panitia) 
STAI Al Fithrah Surabaya menggelar prosesi wisuda ke-11 pada Sabtu (29/10/2022) dengan diikuti 106 wisudawan. (Foto: NOJ/Panitia) 

Surabaya, NU Online Jatim

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Fithrah Surabaya menggelar prosesi wisuda ke-11. Kegiatan berlangsung di auditorium lantai 4 kampus setempat dan diikuti 106 wisudawan, Sabtu (29/10/2022). 


KH Ilhamuddin Sumarkan selaku Wakil Koordinator Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (Kopertais) 4 Surabaya menyampaikan pentingnya kesadaran para sarjana bahwa mencari ilmu adalah bagian dari perintah agama. Ia berharap bahwa para wisudawan dapat sukses tidak saja di dunia tapi juga akhirat.


“Dari itu, bekerja jangan dianggap dunia. Yakinlah itu bagian dari agama,” kata pria yang juga Ketua Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Jawa Timur ini. 


Termasuk misalnya jika kelak berkeluarga, maka visi suami adalah membahagiakan istri. Sembari bercanda, dirinya menjelaskan bahwa suami itu kepanjangan dari selalu usaha untuk membahagiakan istri.


“Sedangkan istri adalah istana tempat surga ridha ilahi,” katanya disambut tawa hadirin. 


Hidup di dunia menurutnya semua orang ingin berhasil. Dan keberhasilan ada tahapnya. Tahap keberhasilan terakhir adalah tatkala menutup mata. 


“Jika ingin berhasil, harus punya kartu indosat yaitu intensif doa usaha tawakal,” terangnya. 


Dan kalau berharap melakukan eksalarasi keberhasilan, seseorang harus punya Indosat spesial yaitu indahnya doa saat tahajud. Dan berhasil atau tidaknya ikhtiar manusia ujungnya merupakan prerogratif Tuhan. 


“Dari itulah seorang muslim butuh kartu telkomsel yaitu terus lakukan komunikasi selalu kepada Allah,” ungkapnya.


Dosen di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tersebut kemudian menyitir surat Al-Ahzab ayat 41-42 yang berisi perintah kepada orang beriman untuk mempoerbanyak berdzikir. Demikian pula bertasbih di waktu pagi dan petang.


Dirinya  kemudian mengingatkan jaringan 24434 sebagai simbol dari jumlah rakaat dalam shalat maktubah yakni subuh, duhur, asar, maghrib, dan isya. Di samping itu harus melakukan telkomsel kepada Rasulullah SAW. 


“Tanpa shalawat kepada Rasullah SAW banyak ibadah kita menjadi tidak sah,” tegasnya.


Lebih lanjut, orang hidup harus menyiapkan kartu simpati yaitu simpanan amal dan tabungan untuk mati. Makanya harus diisi pulsanya dengan kartu AS yaitu amal saleh. Hal tersebut juga harus dibantu oleh kartu Xl yaitu extra lillah dan supaya betul-betul berhasil harus pakai exis atau extra istikamah.


Penjelasan ini menurutnya berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Fussilat ayat 30 bahwa orang yang berkata Tuhannya adalah Allah kemudian istikamah dengan pendirian, maka sejumlah malaikat akan turun dengan memberikan kabar gembira untuk tidak takut, apalagi bersedih hati. Kalangan seperti ini harus bergembira lantaran memperoleh surga yang telah dijanjikan.


Belum selesai, Kiai Sumarkan juga mengingatkan wisudawan bahwa semua harus diwadahi dengan kartu m3 yaitu mencapai ridha ilahi. Demikian pula berupaya mencapai derajat smartfren.


“Yakni semangat meraih prestasi keren,” katanya disambut tepuk tangan hadirin. 


Wisuda kali ini terdiri dari program studi ilmu Al-Quran tafsir sebanyak 9 orang, ilmu tasawuf (13), manajemen pendidikan Islam 51, pendidikan guru madrasah ibtidaiyah 24, dan perbankan syariah sebanyak 19 orang. 


Wisudawan terbaik diraih oleh Utami Novita Lestari dari prodi pendidikan guru madrasah ibtidaiyah dengan IPK 3.66, Muhammad Nur Ridho Waliden dari manajemen pendidikan Islam IPK 3.6. Kemudian Navida Zulfa Safitri dari prodi ilmu tasawuf IPK 3.53, Ahlul Maghfiroh dari prodi perbankan syariah IPK 3.52,  Nurul Ismiyah dari prodi ilmu tafsir dengan IPK 3.51. 


Editor:

Metropolis Terbaru