• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 27 April 2025

Metropolis

Ketum Ansor Ulas Sejarah Panjang Kolaborasi Banser-TNI saat Apel Kader se Jatim

Ketum Ansor Ulas Sejarah Panjang Kolaborasi Banser-TNI saat Apel Kader se Jatim
Ketua Umum PP GP Ansor H Addin Jauharudin saat apel kader oleh PW GP Ansor Jatim, Ahad (13/04/2025). (Foto: NOJ/ Abdo)
Ketua Umum PP GP Ansor H Addin Jauharudin saat apel kader oleh PW GP Ansor Jatim, Ahad (13/04/2025). (Foto: NOJ/ Abdo)

Surabaya, NU Online Jatim

Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jatim melaksanakan Apel Kader Ansor-Banser dan TNI se Jatim di Jatim Expo Surabaya, Ahad (13/04/2025). Di momen itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor H Addin Jauharudin mengulas kembali sejarah panjang kolaborasi Banser dan TNI. 

 

“Hal itu dimulai dari resolusi jihad Nahdlatul Ulama yang melahirkan Piagam Surabaya 10 November. Selain itu, juga perihal keterlibatan kader Ansor dalam pembentukan Tentara Republik Indonesia (TRI),” ujarnya di hadapan puluhan ribu kader Ansor-Banser dan anggota TNI. 

 

Ia menyebutkan, tokoh-tokoh strategis dari kalangan Ansor yang menjadi bagian sejarah militer nasional seperti Jenderal Munasir, Letkol Muklas Rowi, Brigjen Sulman Samsun, Kapten Hasyim Latif, dan Gus Dur yang mendapat pangkat Letnan oleh Yusuf Hasyim.

 

Addin mengutip kembali pesan legendaris dari Jenderal TNI M Yusuf, yang saat itu menjabat Menhankam/Panglima ABRI dalam Konbes Ansor tahun 1979. 

 

“Berkenaan dengan tekad ABRI untuk lebih meningkatkan kemanunggalan dengan rakyat, maka harapan saya (Jendral M.Yusuf) adalah agar seluruh rakyat termasuk Ansor mau memahami dan menerima iktikad baik tersebut. Selain itu kepada seluruh rakyat termasuk warga GP Ansor diminta untuk membantu ABRI tetap utuh dan ABRI senantiasa menjauhkan diri dari tindakan-tindakan yang menyakitkan hati rakyat dan menimbulkan antipati rakyat," kata Addin menirukan pernyataan Jenderal TNI M Yusuf. 

 

Selain itu, Addin mengungkapkan rasa haru dan bangga atas pelaksanaan apel kader. Menurutnya, momentum ini merupakan yang pertama dalam sejarah bahwa seluruh satuan di bawah Pangdam V/Brawijaya hadir mengikuti apel bersama dengan kader Ansor dan Banser. 

 

“Ini bentuk dari kemanunggalan atau menyatunya NU, santri, dan tentara, yang disingkat jadi Nusantara,” tegas Addin.

 

Dirinya pun berpesan kepada Pangdam V Brawijaya dan jajarannya agar apel ini menjadi kegiatan berkelanjutan. Ia juga memohon untuk tidak sungkan untuk berkolaborasi dengan Ansor-Banser, terutama terkait permintaan instruktur untuk melatih para kader Ansor-Banser. 

 

“Hal ini agar mereka memiliki kedisiplinan yang kuat, fisik yang sehat, dan bersama-sama membangun bangsa yang tercinta,” terangnya. 

 

Addin kemudian memperkenalkan delapan satuan Banser yang selama ini aktif dalam berbagai lini pengabdian. Pertama, Banser Tanggap Bencana (Bagana), yang bertugas melakukan penanggulangan bencana alam dan kemanusiaan. Kedua, Banser Lalu Lintas (Balantas), yang dibentuk demi melakukan bantuan pengamanan dan kelancaran lalu lintas.

 

Ketiga, Banser Husada atau Basada, dengan tugas pokok memberikan pelayanan kesehatan masyarakat. Keempat, yaitu Banser Maritim (Baritim), untuk melakukan pengamanan wilayah maritim. Kelima, Banser Pemadam Kebakaran (Balakar), yang berfungsi untuk penanganan kebakaran dan mitigas. 

 

Selain itu, ada pula yang keenam, yaitu Corps Banser Provos, untuk menjaga ketertiban dan penegakan disiplin anggota. Ketujuh, Banser Protokoler, untuk melakukan pendampingan dalam acara resmi ke-NU-an dan masyarakat. Kedelapan, Densus 99 Asmaul Husna, yaitu sebuah intelejen kontra radikalisme dan terorisme.

 

“Ini merupakan bakti Ansor-Banser dalam memberikan khidmah kepada masyarakat dan bangsa,” pungkasnya. 

 

Penulis: Rofi'i


Metropolis Terbaru