Sidoarjo, NU Online Jatim
Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Jawa Timur mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Kamis (04/11). Acara juga diisi dengan peluncuran buku ‘Pengantar Ahlu Al-Sunnah wa Al-Jama’ah dalam Perspektif Doktrinal, Historis, dan Kultural’.
Hadir dalam acara yang dipusatkan di aula KH Bisri Syansuri Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim itu, penulis buku KH Ali Maschan Moesa, Pengasuh Ponpes An-Nur Surabaya KH Ghozali Said, serta pengurus LTNNU Jatim.
Kiai Ali Maschan menceritakan, awalnya dirinya mengaku pesimis ketika hendak menerbitkan buku tersebut. Hal itu dilandasi survei terakhir tentang buku tersebut yang sangat kurang baik.
“Survei terakhir dari 200 negara, ada 60 Negara yang masuk dalam literasi yang lemah. Dan, Indonesia ini masuk di urutan ke-59,” ungkapnya.
Selain itu, berdasarkan survei terbaru dari UNESCO, dari 200 negara di dunia, ada 31 negara yang memberikan tanggapan tidak sopan di dunia maya. “Lagi-lagi Indonesia termasuk di dalamnya, yakni nomor 30,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Al-Husna Surabaya ini.
Wakil Rais PWNU Jatim itu pun membenarkan apa yang ditulis oleh Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amien dalam pengantar buku tersebut, bahwa Aswaja itu metode berpikir.
“Beliau tidak mengatakan Aswaja itu ideologi atau amaliyah. Padahal kalau kita bicara Aswaja itu, ya ideologi, amaliyah, dan metode berpikir. Tetapi Kiai Ma’ruf menekankannya pada metode berpikir,” ucapnya.
Sementara itu, Kiai Ghozali Said mengapresiasi terbitnya buku karya Kiai Ali Maschan Moesa tersebut. Menurutnya, yang menarik dalam buku itu karena berisi kombinasi antara ilmu pesantren dan ilmu kampus.
“Dan, inilah yang membedakan buku ini dengan buku-buku pengantar Aswaja yang lain,” ujar kiai alumni Al-Azhar Mesir ini.
Dirinya berharap, agar buku tersebut diperbaiki lagi karena ada beberapa kata yang dobel dan salah ketik. Selain itu, dalam topik-topik tertentu juga perlu diperdalam pembahasannya.
“Bahkan, sebisa mungkin nantinya juga diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris, agar bisa diakses masyarakat Internasional,” pungkasnya.