• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Metropolis

Kisah Keteladanan KH Abdul Chalim Sang Pahlawan Nasional

Kisah Keteladanan KH Abdul Chalim Sang Pahlawan Nasional
KH Abdul Chalim Leuwimunding adalah sosok sarat dengan keteladanan. (Foto: NU Online)
KH Abdul Chalim Leuwimunding adalah sosok sarat dengan keteladanan. (Foto: NU Online)

Mojokerto, NU Online Jatim

KH Abdul Chalim Leuwimunding akan menerima gelar Pahlawan Nasional dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Semasa hidup, ayahanda dari KH Asep Saifuddin Chalim Mojokerto itu memiliki sikap keteladanan yang patut ditiru generasi saat ini.

 

Cucu KH Abdul Chalim, Agus H Muhammad Al-Barra menuturkan, banyak teladan yang perlu diambil dari KH Chalim. Pertama, ia merupakan sosok yang gigih di dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Ia bahkan sudah terlibat aktif dalam perjuangan saat usianya baru menginjak 16 tahun.

 

“Beliau masuk dalam organisasi Sarekat Islam (SI) pada waktu itu bersama KH Abdul Wahab Hasbullah. Ia menjadi pengurus SI cabang Makkah, cabang Hijaz,” ujar Gus Barra, sapaan karibnya, kepada NU Online Jatim, Kamis (09/11/2023).

 

Wakil Bupati Mojokerto ini menerangkan, tidak hanya berhenti sampai di situ, sosok KH Abdul Chalim merupakan seseorang yang aktif dalam organisasi. Sepanjang hayatnya ia terlibat dalam organisasi-organisasi, antara lain NU, Komite Hijaz, Nahdlatul Wathon, hingga Taswirul Afkar.

 

Tak cukup itu, KH Abdul Chalim di masa dahulu juga pernah menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Republik Indonesia (MPRS) dari Partai NU. Dalam perjuangan melawan penjajah, KH Abdul Chalim pernah terlibat langsung dan menjadi penasihat Hizbullah.

 

“Artinya kita bisa mengambil teladan dari beliau. Beliau adalah orang yang gigih dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, mencintai bangsa dan negaranya, bersikeras demi terwujudnya negara yang merdeka,” tegasnya.

 

Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Mojokerto ini melanjutkan, teladan lain dari sosok Kiai Chalim ialah seorang ulama yang produktif dalam kepenulisan. Sehingga banyak karya-karyanya yang ditulis, ada kurang lebih 14 karya.

 

Keteladanan lainnya yaitu tampak dari sikap sederhana yang kerap ia tunjukkan meskipun waktu itu ia diamanahi jabatan strategis. Diceritakan, saat melakukan kunjungan ke sejumlah daerah, Kiai Chalim seringkali hanya membawa dua sarung.

 

“Yang dibawa hanya dua sarung, yang pertama untuk shalat, sarung kedua untuk pengganti sarung pertama tadi ketika najis,” pungkas Ketua Yayasan Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto ini.


Metropolis Terbaru