• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 2 Mei 2024

Metropolis

HAJI

Layanan Jamaah Haji Indonesia di Madinah, dari Konsumsi hingga Transportasi

Layanan Jamaah Haji Indonesia di Madinah, dari Konsumsi hingga Transportasi
Jamaah haji asal Indonesia mendapat sejumlah layanan dari petugas haji di Madinah. (Foto: NOJ/ kemenag.go.id)
Jamaah haji asal Indonesia mendapat sejumlah layanan dari petugas haji di Madinah. (Foto: NOJ/ kemenag.go.id)

Surabaya, NU Online Jatim

Jamaah Haji asal Indonesia kelompok terbang (kloter) pertama telah mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, Rabu (24/05/2023). Jamaah yang melaksanakan Ibadah Haji akan mendapatkan sejumlah layanan selama di Madinah.

 

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Subhan Cholid mengatakan, ada 278 orang yang bertugas di Daerah Kerja (Daker) Madinah dan 162 petugas Daker Bandara. Mereka telah dilatih dalam skema bimbingan teknis, baik di Indonesia maupun Arab Saudi. Menurutnya, tahun ini PPIH mengusung semangat Haji Ramah Lansia.

 

"Tanpa mengurangi pelayanan jamaah haji lainnya, saya minta supaya jamaah haji, terutama yang lansia, dipastikan mendapat pelayanan khusus dan maksimal," katanya dilansir dari laman kemenag.go.id, pada Kamis (25/05/2023).

 

Sejalan dengan itu, ada sejumlah langkah dan upaya persiapan yang dilakukan. Di antaranya, melibatkan ahli geriatri untuk memantau dan mengawasi kesehatan jamaah haji lansia, menyiapkan bus yang mudah diakses serta menyiagakan petugas yang membantu jamaah naik dan turun bus, menyediakan ruang tunggu khusus dan menyusun skema penempatan jamaah lansia di hotel.

 

Selain itu, pihaknya akan mengurangi kegiatan seremonial di embarkasi agar jamaah tidak kelelahan, menggelar bimtek bagi PPIH dengan penekanan pada semangat Haji Ramah Lansia, mengedukasi jamaah lansia agar tidak memaksakan diri dan memberikan pemahaman tentang berbagai alternatif kemudahan dalam ibadah haji, dan melibatkan jamaah haji lainnya untuk meningkatkan kepedulian terhadap jamaah lansia.

 

Konsumsi

PPIH Arab Saudi menyiapkan layanan konsumsi bagi jamaah haji Indonesia. Jamaah akan tinggal selama lebih kurang sembilan hari di Madinah. Dalam rentang sekitar sembilan hari itu, jamaah akan mendapat tiga kali makan sehari.

 

“PPIH Arab Saudi telah menjalin kontrak kerja sama dengan 21 dapur atau perusahaan katering di Madinah,” terangnya.

 

Pada fase kedatangan gelombang pertama di Madinah, disiapkan layanan konsumsi untuk sekitar 100.000 jamaah. Jumlah lebih besar akan disiapkan pada fase kedatangan jamaah haji gelombang kedua, setelah puncak haji.  Selain itu, jamaah juga akan mendapatkan konsumsi pada saat kedatangan di Arab Saudi atau saat akan pulang ke tanah air.

 

“Setiap jadwal makan, disiapkan juga air mineral. Menu makan yang disajikan seluruhnya dimasak dengan cita rasa nusantara. Setiap makan siang dan malam, jamaah juga mendapat buah berupa jeruk, pisang, atau apel,” ungkapnya.

 

Transportasi

Selain konsumsi, jamaah haji juga akan mendapatkan pelayanan transportasi, mulai dari pemberangkatan dari Indonesia hingga Tanah Suci. Keberangkatan jamaah haji dibagi dua gelombang. Gelombang pertama akan mendarat di Bandara AMAA Madinah dari 24 Mei-7 Juni 2023. Gelombang kedua mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, dari 8-22 Juni 2023.

“Tiba di Bandara AMAA, jamaah akan diantar dengan bus menuju hotel masing-masing di Madinah,” tutur Subhan Cholid.

 

Akomodasi

Layanan ketiga yang diberikan kepada jamaah haji Indonesia selama di Madinah adalah hotel dengan spesifikasi minimal setara bintang tiga. Ada 94 hotel yang telah disiapkan dengan skema sewa semi musim dan blocking time. Beberapa hotel di antaranya setara dengan bintang empat bahkan lima.

 

Sebanyak 94 hotel yang disiapkan itu dengan kapasitas mencapai 105 ribu jamaah. Hotel ini akan digunakan pada fase kedatangan jamaah gelombang pertama (sebelum puncak haji) dan juga gelombang kedua (setelah puncak haji).

 

Hotel-hotel jamaah haji Indonesia tersebar pada tiga wilayah sekitar Masjid Nabawi, yaitu: Syimaliyah (utara), Gharbiyah (barat), dan Janubiyah (selatan). Seluruh hotel di Madinah itu berada di kawasan Markaziyah atau lokasi yang dekat Masjid Nabawi. Jarak terjauh antara hotel jamaah dan Masjid Nabawi adalah sekitar 600 meter dan yang terdekat dari pintu masjid adalah 15 meter.

 

Demikian sejumlah layanan yang disiapkan PPIH Arab Saudi. Semuanya disiapkan agar jamaah haji Indonesia dapat menjalankan ibadah dengan baik selama di Madinah, baik sebelum menjalani puncak haji di Makkah maupun setelahnya.


Metropolis Terbaru