• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Metropolis

Napak Tilas Jelang 1 Abad NU Digelar untuk Kenang Sejarah

Napak Tilas Jelang 1 Abad NU Digelar untuk Kenang Sejarah
Napak tilas. (Foto: NOJ/Salsabila)
Napak tilas. (Foto: NOJ/Salsabila)

Surabaya, NU Online Jatim

Napak tilas diartikan sebagai sesuatu yang dilakukan untuk mengenang sejarah agar kita tidak melupakan sejarah berdirinya NU yang sudah berjalan satu abad ini. 

 

Hal itu disampaikan oleh Wakil Katib Syuriah PWNU Jawa Timur, Muhammad Syamsudin. Acara napak tilas berlangsung pada pagi hari yang diawali dengan berziarah ke pencipta lambang NU, Kiai Ridwan Abdullah di makam tembok Bubutan, Surabaya pada Kamis, (28/07/2022). 

 

“Acara napak tilas ini dapat menjadi momen penting terutama bagi generasi NU mendatang. Generasi NU harus mengetahui karena napak tilas ini merupakan sejarah yang tidak bisa dilupakan. Jadi, ini mengingatkan kepada generasi selanjutnya bahwasanya sejarah itu tidak bisa dilupakan,” ungkapnya. 

 

Ra Uut sapaan akrabnya mengatakan bahwa napak tilas digelar di beberapa makam. Dilanjutkan dengan istighosah dan santunan di tiga titik yaitu di Langgar Gipo Surabaya, Kantor PCNU Surabaya, dan Langgar Kebondalem Surabaya. 

 

“Untuk napak tilas ini dilakukan di makam KH Abdul Azis pencetus nama NU, kemudian di KH Ridwan Abdullah dan di Sunan Ampel yang terdapat makam Ketua PBNU pertama yaitu KH Hasan Gipo," katanya.

 

Tidak berhenti sampai di sini, Ra Uut menjelaskan bahwa akan ada napak tilas kedua yang akan dilakukan di Bangkalan, Situbondo, dan Jombang.

 

"Jadi yang tahap pertama di Surabaya. Nanti menjelang satu abad akan ada napak tilas kedua yang akan diadakan di Bangkalan sebagai inspirator berdirinya NU lanjut ke Situbondo dan diakhiri di Tebuireng, Jombang. Dan puncaknya pada istighosah kubro di Sidoarjo,” jelasnya. 

 

Dirinya juga menerangkan, bahwa napak tilas sangat penting untuk dilakukan karena pada fakta sejarah yang tidak boleh dilupakan.

 

“Fakta sejarah yang tidak boleh dilupakan makanya kita melakukan ziarah. Hal ini juga dilakukan untuk mengenang jasa beliau dalam pendirian NU ini,” terangnya.

 

Ia berharap, napak tilas ke depan tidak hanya dilakukan karena menjelang satu abad saja, namun bisa berkala.

 

“Saya berharap di kemudian hari ada perhatian terhadap bagaimana diadakannya rutinitas ziarah untuk menyambung ikatan ini,” pungkasnya.

 

Penulis: Salsabila


Metropolis Terbaru