• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Metropolis

Ning Vivi: Perempuan adalah Pelestari Moral dan Pemberdaya Diri

Ning Vivi: Perempuan adalah Pelestari Moral dan Pemberdaya Diri
Ning Vivi Nafidzatin Nadhor. (Foto: NOJ/Charline)
Ning Vivi Nafidzatin Nadhor. (Foto: NOJ/Charline)

Surabaya, NU Online Jatim

Nilai perempuan sangatlah rendah di mata budaya partiarki. Padahal menurut Ning Vivi Nafidzatin Nadhor perempuan adalah pemberdaya diri dan pelestari moral. Hal ini disampaikan pada salah satu acara TV9 bernama Kiswah Interaktif.

 

Wanita yang biasa dipanggil Ning Vivi mengatakan bahwa kaitan antara budaya dan perempuan sangatlah kuat karena perempuan merupakan pelestari budaya.

 

“Kaitannya sangat erat antara budaya dengan perempuan karena perempuan sendiri itu adalah pelestari budaya. Misalkan, perempuan ini di dalam lingkup kecil di keluarganya itu dia pelestari moral,” ungkapnya, Selasa (02/08/2022).

 

Ia pun menekankan bahwa dalam melestarikan budaya, laki-laki juga tidak boleh lepas tangan.

 

“Ketika perempuan sedang ingin melestarikan budaya, laki-laki juga tidak boleh lepas tangan. Jadi harus imbang antara laki-laki dan perempuan dalam melestarikan budaya yang sudah ada di sekitar kita,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Annuqayyah Sumenep itu.

 

Tentu saja dalam pemberdayaan wanita ada tantangan yang harus dihadapi, yaitu budaya partiarki.

 

“Kalau budaya negatif yang harus terus diperjuangkan untuk penyirnaannya adalah budaya patriarki,” terangnya.

 

Kendati dimikian, cara agar perempuan terlepas dari kekangan budaya partiarki adalah dengan menyuarakan keinginan dan menumbuhkan pola pikir pejuang.

 

Perempuan itu ketika dia terkungkung dalam budaya yang negatif berarti dia harus menyuarakan keinginannya, juga dia harus punya mindset pejuang. Tidak boleh gampang menyerah,” ujarnya.

 

Menurutnya, berdaya untuk perempuan adalah yang mampu mengontrol diri sendiri dan mewujudkan keinginannya.

 

“Berdaya itu perempuan yang sudah mampu mengontrol dirinya sendiri dan bisa merealisasikan keinginannya,” jelas Alumnus Matholiul Falah Kajen Pati itu.

 

Ia pun menegaskan pentingnya perempuan berdaya karena untuk memaksimalkan potensi yang diberkan oleh Allah, bukan karena untuk menyaingi laki-laki.

 

“Perempuan sendiri itu juga harus berdaya. Berdaya untuk dirinya sendiri, bukan untuk menyaingi laki-laki tapi untuk memanfaatkan potensi-potensi yang sudah diberikan oleh Allah pada kita,” tandas Ning Vivi.

 

Penulis: Charline


Metropolis Terbaru