• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Metropolis

Peran dan Kontribusi Perempuan sebagai Penyeimbang Zaman

Peran dan Kontribusi Perempuan sebagai Penyeimbang Zaman
Ning Widad Bariroh sebut peran perempuan sebagai penyeimbang zaman. (Foto: Tangkapan Layar @TV9)
Ning Widad Bariroh sebut peran perempuan sebagai penyeimbang zaman. (Foto: Tangkapan Layar @TV9)

Surabaya, NU Online Jatim
Ning Widad Bariroh mengatakan, bahwa perkembangan zaman yang semakin maju saat ini membuat kaum perempuan harus mengambil perannya di kehidupan sosial. Hal tersebut agar ia menjadi penyeimbang dalam mengarungi gerak zaman.


“Di zaman seperti saat ini perempuan harus berperan dalam kehidupan sosial. Berbeda dengan zaman dulu yang di mana perempuan harus tinggal di rumah,” ujarnya dikutip dari podcast Rumah Cerita episode 19 di kanal youtube TV9, Kamis (14/07/2022).


Pengasuh Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah Pasuruan ini menekankan, jika perempuan mempunyai hal yang perlu diungkapkan, maka selayaknya tidak perlu takut dan penting terus disuarakan.  


“Karena kita sama-sama manusia yang punya hak dan kewajiban yang sama di dunia ini sesuai dengan peran masing-masing,” ungkap Ning Widad.


Ia menyebutkan, pada dasarnya tidak ada perbedaan mendasar bagi perempuan sebagai makhluk Tuhan. Namun, justru yang membuat sekat dan perbedaan tersebut lahir dari perempuan itu sendiri.


“Padahal baiknya keadaan yang kita inginkan justru perempuan pula yang merasakannya. Makanya, peran perempuan sebagai makhluk Tuhan dibutuhkan guna menyeimbangkan zaman,” tuturnya.


Disebutkan, bahwa budaya patriarki yang sangat melekat di negara Indonesia memiliki sisi positif dan negatif bagi perempuan. Di antara sisi positifnya bagi kaum perempuan dikarenakan kaum laki-laki dituntut untuk selalu maskulin dan memenuhi apapun keinginan perempuan.


"Misalkan perempuan hanya ingin berleha-leha saja, lanjut Ning Widad, itu tidak menjadi masalah. Karena perempuan memang tidak terlalu memiliki tuntutan yang berarti,” imbuhnya.


Bahkan, perempuan memiliki kebebasan dalam memilih kehidupannya. Namun, di tengah kondisi zaman saat ini yang sudah berubah, kaum perempuan hendaknya juga mengambil peran dalam kehidupan.


“Sekarang perempuan kan perlu juga untuk berkiprah, maka ya sudah berarti harus keluar dari ‘zona nyaman’ itu,” katanya.


Penulis: Raga Robbani M


Metropolis Terbaru