Surabaya, NU Online Jatim
Seiring berkembangnya zaman, peran perempuan semakin besar dan luas. Tidak hanya peran tetapi tuntutan pun semakin besar. Hal ini dipengaruhi oleh adanya kesetaraan gender dan perkembangan teknologi. Camelia Habibah, Ketua Fatayat NU Surabaya menganggapi hal tersebut dalam salah satu acara dari TV9 yaitu More Ning Show.
Perempuan yang akrab disapa Ning Camel ini menganggapi bahwa sebenarnya semua mahluk Tuhan, baik perempuan dan laki-laki adalah sama.
“Sejak dulu itu tetap sama. Sama-sama makhluk Tuhan,” tegasnya.
Ia pun menekankan surah al-Hujurat ayat 13 yang menunjukkan bahwa hal pembeda adalah ketaqwaan individu.
“Yang membedakan hanya ketakwaannya. Jadi, dalam ayat itu sudah sangat jelas bahwa prespektif spiritual ataupun konteks sosial kita ini sebenarnya sama,” ungkapnya.
Dilanjutnya, untuk konteks sosial yang dimaksud adalah orang yang mampu memberikan manfaat bagi sekitar.
“Konteks sosialnya adalah yang mengarah atau mengangkat pada sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sekitar,” ujarnya
Ning Camel mengungkapkan, peran perempuan sebagai ibu yang menjadi sekolah pertama bagi anak-anaknya juga tidak bisa digantikan oleh teknologi karena harus tetap ada pendampingan.
“Meskipun sekarang ini kita sudah berada di zaman digital, tapi tetap perempuan itu mempunyai peran yang sangat penting untuk keberlangsungan generasi. Sekarang pun, meski kita ada IT tetap harus ada pendampingan orang tua,” ungkapnya.
Di penghujung acara ia pun berpesan bahwa masyarakat harus menentukan zaman bukan ditentukan oleh zaman.
“Zaman ini bukan menentukan kita tapi kita yang harus menentukan zaman,” pesannya.
Penulis: Charline Margia
