• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Metropolis

NU JATIM AWARD

NU Jatim Award Disebut Ajang Pelipat Ganda Amal, Kenapa?

NU Jatim Award Disebut Ajang Pelipat Ganda Amal, Kenapa?
Ketua Panitia NU Jatim Award 2022, KH Muhammad Koderi. (Foto: NOJ/ Sufyan Arif)
Ketua Panitia NU Jatim Award 2022, KH Muhammad Koderi. (Foto: NOJ/ Sufyan Arif)

Surabaya, NU Online Jatim

Ketua Panitia NU Jatim Award 2022, KH Muhammad Koderi mengatakan, NU Award merupakan ajang yang tidak hanya mencari siapa yang terbaik, melainkan sebagai sarana untuk melipat gandakan amal ibadah.


Penegasan itu disampaikan saat acara pembukaan Presentasi Final Nominator NU Jatim Award 2022 yang dipusatkan di Gedung Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Sabtu (21/01/2023).


Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim itu menuturkan, menjadi nominator atau bahkan dinobatkan sebagai yang terbaik adalah kesempatan besar bagi pengurus untuk dicontoh pengurus-pengurus lain.


"Jika anda ngurusi Ranting NU misalkan, menjadi terbaik, kemudian model itu dicontoh, maka pahalanya akan disebarluaskan di seluruh pelosok Indonesia. Karena ketika dicontoh, pahalanya bertumpuk tumpuk, pahalanya tidak disengaja datang dari mana-mana," ungkapnya.


Apalagi, lanjut Kiai Koderi, pada saat ini kemajuan teknologi sangat mendukung untuk itu, jadi bukan hal yang tidak mungkin. Kuncinya adalah fokus mengurus tanggung jawab organisasi secara baik di level masing masing.


Namun demikian, Kiai Koderi khawatir apabila yang terjadi malah sebaliknya. Yakni, semisal tidak bertanggung jawab atau bahkan kurang baik dalam mengurus organisasi. Hal yang demikian menurutnya justru akan mendapat dosa.


"Karena dilihat orang banyak dan ditiru maka dosanya akan mengalir dan ini bahaya. Maka kita coba lakukan model memilih mana PCNU, MWCNU, IPNU atau lainnya yang terbaik, kemudian kita sebar secara luas sehingga menjadi amal perbuatan kita, kita tidak tahu mungkin ada orang lain mencontoh sehingga pahalanya mengalir kepada kita," imbuhnya.


Dirinya menekankan, khidmah di NU adalah upaya agar dijadikan santrinya para muassis, terutama Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy'ari. Menurutnya, menjadi pengurus NU harus bangga karena mempunyai kesempatan untuk itu.


"Apa yang kita lakukan adalah untuk menjaga kesinambungan apa yang dibawa Nabi dalam risalahnya. Kita yakini NU sebagai thoriqoh satu-satunya untuk itu," tandasnya.


Metropolis Terbaru