Surabaya, NU Online Jatim
Persiapan Muktamar ke-34 NU pada 23-25 Desember di Lampung mendatang terus dilakukan. Untuk itu, Panitia Steering Committee (SC) menggelar rapat dengan omisi organisasi dan bahtsul masail, di Gedung PBNU Jakarta, pada Selasa (16/11/2021).
Sekretaris Panitia SC, H Asrorun Ni’am Sholeh mengimbau komisi organisasi agar mempetimbangkan kepentingan jangka panjang dalam perumusan materi. Terutama dalam menyongsong satu abad NU sekaligus memasuki abad kedua perkhidmatan NU.
“Kita berkomitmen untuk mewujudkan muktamar yang sejuk, berkualitas, mengedepankan pemikiran jangka panjang, dan menyongsong abad kedua perkhidmatan NU untuk kepentingan peradaban bangsa. Sehingga perumusan materi sebisa mungkin menghindari dari tarik-menarik yang bersifat jangka pendek,” kata Ni’am.
Ni’am juga mengingatkan bahwa sebagai organisasi, NU memiliki Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) sebagai landasan dalam bertindak yang disahkan pada Muktamar ke-33 NU di Jombang tahun 2015.
“Sehingga ketika ada kesepakatan untuk mengubah AD/ART, maka basisnya adalah kesepakatan dan konsensus,” tegasnya.
Namun saat ada perselisihan dan perdebatan maka harus ada komitmen untuk kembali kepada aturan yang sudah baku. Hal itu merupakan prinsip dari kaidah fikih yang berbunyi al-ashlu baqa-u maa kaana 'alaa maa kaana.
“(Dan) sedapat mungkin kita keluar dari perbedaan yang bersifat jangka pendek untuk tujuan besar perkhidmatan NU ke depan. Al-khuruj minal khilafi mustahab (keluar dari perselisihan lebih disukai). Itulah salah satu prinsip yang disepakati di dalam penyusunan materi di komisi organisasi menuju muktamar sejuk, bermartabat, dan kontributif untuk kepentingan peradaban bangsa, 100 tahun perkhidmatan NU,” pungkasnya.
