Pelatihan Menulis, Cara Santri Mahika Sidoarjo Warnai Dakwah Digital
Senin, 5 Agustus 2024 | 11:00 WIB

Diklat jurnalistik Media El-Fikr yang digelar di Pesantren Mahika Sidoarjo. (Foto: NOJ/Maschan Yusuf)
Maschan Yusuf
Kontributor
Sidoarjo, NU Online Jatim
Pesantren Manba’ul Hikam (Mahika) Putat, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo menggelar Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Jurnalistik tentang bagaimana cara mudah dalam menulis feature. Kegiatan ini dilangsungkan di gedung madrasah setempat, Jum’at (02/08/2024).
Kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 30 orang santri siswa Madrasah Tsanawiyah (Mts) Mahika Sidoarjo yang tergabung dalam ekstrakurikuler El-Dzikr.
Ketua panitia pelaksana, Zahir Alauddin mengatakan, pelatihan jurnalistik sudah sering diselenggarakan oleh Pesantren Mahika Sidoarjo dan beberapa waktu lalu diperuntukkan bagi siswa Madrasah Aliyah (MA).
Menurutnya, Diklat kali ini menjadi salah satu ikhtiar dalam melahirkan kader jurnalistik yang dapat mewarnai dakwah secara digital. Sebab, perkembangan teknologi informasi saat ini harus diisi dengan konten-konten dakwah keislaman yang dapat diakses banyak orang.
“Tujuannya untuk melahirkan generasi-generasi muda penulis dari kalangan santri agar nantinya bisa melanjutkan dakwah agama Islam melalui tulisan yang disampaikan secara bagus dan benar. Selain itu, untuk memerangi berita atau tulisan hoaks yang saat ini lagi marak di tengah-tengah masyarakat,” katanya kepada NU Online Jatim, Ahad (03/08/2024).
Zahir mengungkapkan, dalam Diklat kali ini Pesantren Mahika Sidoarjo menghadirkan sejumlah nar sumber yang berpengalaman di bidangnya. Ia berharap, para santri yang telah mengikuti pelatihan bisa menulis banyak tentang sejarah Pesantren Mahika, biografi dan kitab-kitab yang ditulis para masyayikh Mahika, prestasi yang diraih santri Mahika, dan lainnya.
Sementara itu, Narasumber Diklat Jurnalistik, Yuli Riyanto menjelaskan resep atau cara mudah menulis feature. Feature merupakan jenis karya jurnalistik berupa uraian fakta yang dikemas dengan gaya bahasa sastrawi, bersifat informatif, menghibur, dan lebih menekankan perasaan atau empati.
“Ada banyak jenis tulisan feature yang bisa dipilih sesuai dengan selera dan perasaan hati kita. Di antaranya adalah feature bright, profil, pengalaman pribadi, sejarah, perjalanan, sidebar, human interest dan wawancara,” papar Pemimpin Redaksi Majalah NU Care Sidoarjo tersebut.
Kontributor NU Online Jatim ini berharap, usai pelatihan para santri Mahika Sidoarjo semakin bersemangat untuk mengekspresikan apa yang dipikirkan selama menimba ilmu agama di pesantren. Melalui hasil karya tulisan yang mengandung kebaikan dengan menerapkan kaidah-kaidah penulisan.
Selanjutnya komentar dari santri kelas IX yang mengikuti Diklat jurnalistik tersebut, Fairus mengaku sangat senang bisa mengikuti pelatihan menulis feature. “Pelatihan ini sangat bermanfaat dan setelah mengikutinya semoga saya bisa membuat tulisan tentang pesantren saya,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Innalillahi, KH M Syafi’ Misbah Pengasuh Pesantren Al Hidayah Tanggulangin Sidoarjo Wafat di Makkah
2
Khutbah Jumat: Ibadah Kurban dan Ikhtiar Meneguhkan Silaturahim
3
Makna Idul Adha: dari Ritual Agama menuju Revolusi Kepedulian
4
3 Amalan Sunnah Istimewa di Hari Tasyrik
5
Khutbah Idul Adha: 3 Hikmah Hari Raya Kurban
6
Grand Final Duta Kampus Unisma 2025, Representasi Menuju WCU
Terkini
Lihat Semua