• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 30 April 2024

Metropolis

Penjelasan Gus Ulil soal Aliran Asyariyah dan Maturidiyah

Penjelasan Gus Ulil soal Aliran Asyariyah dan Maturidiyah
KH Ulil Abshar Abdalla atau Gus Ulil. (Tangkap layar facebook)
KH Ulil Abshar Abdalla atau Gus Ulil. (Tangkap layar facebook)

Sidoarjo, NU Online Jatim
Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ulil Abshar Abdalla menjelaskan tentang aliran Asy’ariyah dan Maturidiyah. Penjelasan itu disampaikan saat ngaji kitab Faisal al-Tafriqah melalui akun fecebooknya @Ulil Abshar Abdalla, Selasa (26/07/2022) malam.

 
Ia mengatakan, dalam Islam itu terbagi menjadi dua, yakni Sunni dan Syi’ah. Mayoritas umat Islam di seluruh dunia menganut akidah sunni atau Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). Sedangkan sunni dibagi menjadi dua, yaitu penganut Abu Hasan Al-Asy’ari dan Abu Mansur Al-Maturidi.


“Dan sebagian besar yang menganut Sunni mengikuti akidah Abu Hasan Al-Asy’ari. Meskipun sebagian orang mengaku tidak mengikuti akidah Abu Hasan Al-Asy’ari, tetapi tanpa sadar sebenarnya ikut melalui penjelasan para ulama yang beraliran Sunni tersebut.


Ia menambahkan, bahwa paham Sunni tidak semuanya mengikuti akidah Abu Hasan Al-Asy’ari, seperti Muhammadiyah dan salafi.


“Antara akidah Abu Hasan Al-Asy’ari dan Abu Mansur Al-Maturidi secara garis besar sama. Namun perbedaannya ialah penganut Abu Hasan Al-Asy’ari fiqihnya mengikuti madzhab Syafi’i atau Maliki,” terangnya.


Oleh karena itu, masyarakat Muslim di Asia Tenggara sebagian besar yang bermadzhab Syafi’i mengikuti akidah Abu Hasan Al-Asy’ari. Mulai dari Indonesia, Singapura, Thailand, hingga Brunei Darussalam. Masyarakat Sunni di daerah Afrika sebagian mengikuti madzhab Maliki, sementara yang fiqihnya mengikuti madzab Hanafi umumnya mengikuti akidah Abu Mansur Al-Maturidi.


“Di luar akidah Abu Hasan Al-Asy’ari  dan Abu Mansur Al-Maturidi, masyarakat Muslim ada yang mengikuti akidah salafi yang saat ini diikuti oleh wahabi. Ini minoritas, yang mayoritas Asy’ariyah dan Maturidiyah,” ucapnya.


Dirinya menegaskan, perbedaan tersebut merupakan sunnatullah. Sebab, semua madzhab telah merujuk kepada dua sumber primer Islam, yakni Al-Qur’an dan Hadist.


“Sejak zaman Nabi sudah ada perbedaan. Dan Nabi Muhammad sendiri oke oke saja. Jadi, perbedaan itu oke. Yang penting cara menyikapi perbedaan tersebut harus menganggap semua perbedaan adalah rahmat,” pungkasnya.


Metropolis Terbaru