• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 17 April 2024

Metropolis

Peringati Maulid, Aktivis PMII Mojokerto Diminta Teladani Nabi yang Organisatoris

Peringati Maulid, Aktivis PMII Mojokerto Diminta Teladani Nabi yang Organisatoris
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan PMII Komisariat KH Abdul Chalim Mojokerto, Jumat (30/10/2020) malam. (Foto: NOJ/ Ahmad Rofii).
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan PMII Komisariat KH Abdul Chalim Mojokerto, Jumat (30/10/2020) malam. (Foto: NOJ/ Ahmad Rofii).

Mojokerto, NU Online Jatim

Sebagai salah satu organisasi berhaluan Ahlusunnah wal Jamaah (Aswaja) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat KH Abdul Chalim Mojokerto mengadakan Refleksi Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Jum'at (30/10/2020) malam. Kegiatan yang digelar sederhana ini dilaksnaakan di Balai Desa Bendungan Jati, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

 

Ketua Majelis Pembina Komisariat KH Abdul Chalim, Achmad Chudori menyampaikan, kegiatan ini sebagai refleksi kader PMII untuk meneladani perjuangan Rasulullah melalui semangat berorganisasi.

 

"Keteladanan berorganisasi Rasulullah itu tersimbolosasi dan terjabarkan dalam bentuk kepemimpinan yang dimiliki beliau," terangnya.

 

Ia menambahkan, prinsip akhir dalam sebuah proses keorganisasian dan kepemimpinan adalah senantiasa menebarkan semangat kasih sayang  pada organisasi ataupun elemen-elemen yang ada didalamnya. "Itu prinsip-prinsip dasar kepemimpinan yang diajarkan oleh nabi, yang harus kita teladani sebagai para pejuang di organisasi," ungkapnya.

 


 

Sementara itu, Ketua Komisariat KH Abdul Chalim, Muhammad Arifin mengatakan, menjadi aktivis PMII tidak boleh kaku. Tetapi harus bisa mengambil sikap terbaik sesuai situasi dan kondisi. "Sebagai aktivis pergerakan, kita tidak harus frontal. Kadang kita maju, kadang diam, dan bahkan kadang harus mundur untuk melakukan sebuah lompatan," ujar mahasiswa Institut Pesantren KH Abdul Chalim (IKHAC) Mojokerto tersebut.

 

Editor: Romza


Editor:

Metropolis Terbaru